Laporan Wartawan Tribun Lampung, YOGA NOLDY PERDANA
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Dari hasil pantauan di Kelurahan Batu Putu Rt 02/03 Lk 1 Kecamatan Teluk Betung Barat, sumur- sumur milik warga disana mengalami penyurutan volume air yang drastis, bahkan sampai ada yang mengalami kekeringan. Terlihat beberapa warga yang sedang mandi di sebuah sungai dengan membawa galon untuk mengangkut air menuju rumahnya.
Namun akses dari rumah menuju sungai tersebut tidaklah semudah yang dibayangkan, kira-kira warga yang ingin menuju ke sungai harus berjalan sejauh kira-kira 500 meter atau dapat ditempuh dengan kendaraan motor dengan medan yang menanjak atau menurun terjal. Seorang warga Rt 03 Lk1 Kelurahan Batu Putu, Yustiani (32) mengatakan sejak musim kemarau ini, air sumurnya mengalami penyurutan.
“Sangking surutnya, paling dalam sehari sumur saya ini hanya menghasilkan Empat sampai Lima ember sehari. Jadi selama kemarau ini kami pintar-pintar menghemat airnya. Untuk air sumur, khusus digunakan untuk keperluan memasak, konsumsi, dan mencuci. Kalau mandi Suami saya sekarang selalu ke sungai sekaligus mengambil air juga untuk keperluan dirumah,”ujarnya, Selasa (8/9/15).
Nurman, salah satu warga Kelurahan Batu Putu Lainnya juga mengatakan hal yang sama. Biasanya air sumur dirumahnya selalu mencukupi kebutuhan sehari-hari. “Sejak beberapa bulan ini sumur saya airnya hampir kering, sehingga hanya cukup untuk konsumsi minum saja. Kalau mandi rata rata warga dsini yang sumurnya kering pada mandi dikali juga,”ujarnya.
Anto,Warga Kelurahan Batu Putu yang mengalami nasib yang sama mengatakan, air sumur dirumahnya benar benar mengalami kekeringan. “Tapi tidak merata juga ada yang sudah benar-benar kering, ada yang masih ada sedikit, ada juga yang masih cukup untuk keperluan sehari-hari. Tapi disini rata-rata airnya pada surut semua. Jadi kami warga yang mengalami kekeringan, menumpang air disumur warga yang airnya masih ada, atau ambil air kesungai,”tutur Anto.
Kepala Rt 02 LK 01, Kelurahan Batu Putu, Teluk Betung Barat, Paimo Saputra mengatakan, Untuk Rt 02 dikelurahan Batu Putu terdapat 70 KK yang rata-rata air sumurnya mengalami penyurutan air secara drastis. “Kekurangan air ini sudah dirasakan warga selama kurang lebih Dua bulan belakangan ini. Biasanya juga kalau kemarau juga tidak sampai mengalami kekeringan masal seperti ini. Dirumah sayapun kebutuhan airnya benar-benar nge pas, untuk minum, masak dengan cuci baju atau piring saja. Biasanya kalau ada hajatan besar pun, kebutuhan air dari satu sumur saja sudah mencukupi, namun sekarang ini, untuk Menuhin air dalam bak aja kadang-kadang gak penuh,’tuturnya.
Jadi untuk kebutuhan air sehari-hari, lanjut Paimo, hampir seluruh warga mengambilnya di sungai. “Intinya kebutuhan air di Kelurahan Batu Putu khususnya di Rt 02 ini sangat kritis. Kami juga sudah melayangkan surat ataupun mendatangi langsung kepada perusahaan air minum Way Rilau untuk meminta bantuan air, namun sampai sekarang juga belum ada tindak lanjutnya,’kata Paimo.