Laporan Reporter Tribun Lampung, Bayu Saputra
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Mutasi besar-besaran yang dilakukan Penjabat Wali Kota Bandar Lampung, Sulpakar, "menyeret" tiga nama pejabat di dinas pendidikan.
Namun, dari ketiganya, nasib paling nahas dialami Riyuzen Praja Tuala.
Riyuzen dilengserkan dari posisi Kepala Bidang Pendidikan Menengah Disdik Bandar Lampung, yang telah diembannya selama lima tahun.
Sebagai gantinya, Riyuzen dikembalikan ke dunia yang membesarkan namanya.
Statusnya kini turun drastis menjadi seorang guru biasa di SMA Negeri 12Bandar Lampung.
Posisi yang ditinggalkan Riyuzen akan digantikan oleh Eka Apriyani, yang sebelumnya menjabat kepala UPT Disdik Tanjungkarang Pusat.
Selain Riyuzen, pejabat lain di disdik yang mengalami pergeseran posisi adalah Sukarma Wijaya.
Mantan Kadisdik ini sekarang naik status menjadi asisten III Pemkot Bandar Lampung.
Mutasi juga dialami Krisna Laksamana.
Dari kepala seksi sekolah menengah kejuruan (SMK) Disdik Bandar Lampung, saat ini Krisna naik pangkat menjadi kepala bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Bandar Lampung.
Kepada Tribun, Rabu (21/10), Riyuzen Praja Tuala tidak mempermasalahkan pencopotannya sebagai Kabid Dikmen Disdik Bandar Lampung.
Ia juga ikhlas diturunkan posisinya menjadi guru di SMAN 12.
Menurut Riyuzen, jabatan tidak bisa dilepaskan dari kepentingan politik.
"Memang nggak bisa dimungkiri, jabatan strategis itu nuansa politiknya sangat kental. Jika pimpinan tak suka dengan orang tersebut, peluangnya untuk dirotasi sangat besar," kata Riyuzen. (*)