Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN -- SMK Negeri 1 Nunukan memanfaatkan halaman sekolah untuk budidaya tanaman dengan hidroponik.
Manajer Unit Produksi SMK Negeri 1 Nunukan, Dr Nurbaya SSi MP, mengatakan hidroponik dipilih karena tidak menggunakan lahan yang begitu luas.
“Dengan hidroponik, lahan khusus tidak perlu sebenarnya. Karena kita hanya menggunakan pipa. Kita mau jurusan yang ada di sini berkembang,” ujarnya.
Budidaya melalui hidroponik memilih sistem Nutrient Film Technique (NTF). Melalui sistem tersebut, dipastikan tidak memerlukan lahan yang luas, penggunaan air dan nutrisi menjadi hemat.
“Dia kembali lagi airnya, jadi tidak perlu penyiraman. Ini bisa dipanen setiap musim,” ujarnya.
Selain itu tanaman berpeluang bebas hama penyakit tanaman, karena bisa terkontrol.
Misalnya saja, jika ada satu tanaman yang terkena hama atau penyakit, bisa langsung dibuang.
Dibandingkan dengan budidaya konvensional dengan menanam di lahan yang luas, hidroponik diklaim memberikan nilai ekonomi yang lebih tinggi. Hasil produksi diklaim 80 hingga 90 persen lebih banyak.
“Bahkan mungkin bisa lebih dari itu,” ujarnya.
Budidaya melalui hidroponik juga diklaim akan memberikan keuntungan lebih banyak dibandingkan bercocok tanam di tanah.
Kepala SMK Negeri 1 Nunukan, Lasali, mengatakan jika budidaya hidroponik yang dikembangkan Unit Produksi berhasil dengan baik, pihak sekolah akan menambah anggaran.
"Sebagai sekolah rujukan, kami bisa menggunakan dana yang tersedia di sini untuk mengembangkan hidroponik. Kami memiliki dana yang besarnya Rp1 miliar setahun," katanya.