Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Siemen MartinĀ
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - PDAM Tirta Musi menjadi momok menakutkan di awal tahun 2016 bagi warga Plaju, Jakabaring, OPI dan sekitarnya.
Belum habis diingatan warga seminggu lalu pihak manajemen mematikan pasokan air dengan alasan adanya kebocoran pipa di saluran IPAL Ogan.
Kali ini pelanggan air bersih dibuat kesal dengan matinya saluran air bersih selama tiga hari tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Lebih menyakitkan, Selasa (19/1) pagi, PDAM hanya memberi jatah 10 menit bagi pelanggan untuk menampung air, parahnya air yang diberikan keruh dan terasa bau menyengat, sehingga tidak layak dipakai.
Alhasil untuk menampung satu bak mandi warga pun kesulitan, dari 10 menit jatah yang diberikan PDAM hanya bisa tertampung beberapa ember, itupun airnya kotor.
Agung, warga Tegal Binangun sangat menyesalkan tindakan manajemen PDAM yang dinilai tidak manusiawi.
Setiap bulan membayar tagihan air cuma bisa dibalas dengan ketidak beresan pengelolaan PDAM.
Air yang berhasil tertampung saat ini tidak bisa digunakan untuk mandi maupun sebagai air minum, hanya digunakan untuk keperluan buang air saja.
Selain itu dirinya harus rela menampung air hujan untuk mandi di ember dan bekas botol air mineral. (*)