Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Siemen Martin
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Rapat penyesuaian trase pembangunan Light Rail Transit (LRT) yang dimpimpin Asisten 2 Pemprov Sumsel, Ruslan Bahri dengan PT Waskita Karya dan Pemkot Palembang, menemui beberapa permasalahan.
Permasalahan dari pemakaian tiang pier (penyokong) ataupun portal bagi jalur LRT yang melintas di median jalan. Dalam rapat juga membahas beberapa hitungan kecepatan kereta ringan di setiap tikungan dengan perencanaan pemasangan tiang.
Selain itu terungkap juga beberapa permasalahan Detail Enginerring Design (DED) yang awalnya telah dibuat mau tidak mau harus dirubah lagi karena akan berbenturan dengan perencanaan pembanguna fly over dan underpass.
Bukan itu saja, pemasangan tiang juga akan menemui kendala adanya pipa gas dan kabel PLN serta Telkom dan sedikit masuk kehalaman rumah maupun ruko di pinggir jalan.
Bahkan yang mencolok di dalam DED PT Waskita Karya yang mana sebelum perubahan LRT akan melintas disisi bundaran air mancur, namun setelah direvisi LRT akan melintas di bundaran yang sudah menjadi ikonik kota Palembang.