Laporan wartawan Banjarmasin Post, Abdul Ghanie
TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Berbagai spekulasi pun bermunculan terhadap penyebab terjadinya musibah kebakaran yang menyulut sedikitnya sebanyak 24 toko dan 8 los di Pertokoan PPS (Pusat Perbelanjaan Sekumpul) Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), Selasa (9/2/2016) sore lalu.
Satu diantaranya spekulasi yang beredar yakni penyebab kebakaran di pertokoan PPS Martapura sore itu disinyalir adanya unsur kesengajaan.
Namun Humas PD Pasar Bauntung Batuah, Gusti Andre ketika ditemui Bpost Online dirinya pun masih belum bisa menyimpulkan penyebab terjadinya kebakaran.
Menurut Gusti Andre, sementara pihaknya masih mengumpulkan berbagai keterangan baik dari saksi maupun penghuni bilik di Pertokoan PPS Martapura.
"Terkait adanya unsur kesengajaan terhadap musibah kebakaran kemarin (red, Selasa sore), kami masih mengumpulkan data-data dan saksi-saksi terkait penyebab terjadinya kebakaran. Kami tidak bisa menyimpulkan apakah penyebab kebakaran itu disengaja. Kami masih menunggu hasil identifikasi dari pihak kepolisian," terangnya kepada Bpost Online.
Lebih lanjut dikatakannya, beberapa jam sebelum terjadi musibah kebakaran, pihaknya memang ada melakukan penertiban terhadap penghuni liar di bilik-bilik Pertokoan PPS Martapura.
Namun saat disinggung apakah penertiban sore itu berlangsung rusuh dirinya menepis hal itu.
Melainkan meski pihaknya Selasa sore itu melakukan penertiban, namun penertiban pun berlangsung kondusif dan persuasif kepada penghuni liar itu.
"Selain itu, kawasan penertiban yang kami lakukan Selasa sore itu juga belum mencakup hingga di blok A (red, lokasi kebakaran). Sehingga bila dikaitkan penertiban itu dengan penyebab kebakaran, saya rasa tidak mungkin," jelasnya.
Meskipun menurut Gusti Andre di kawasan Blok A tersebut memang ada penghuni liar yang bermukim di beberapa titik bilik Pertokoan PPS Martapura. Namun itupun pasca kebakaran Selasa kemarin, Rabu (10/2/2016) siang sudah tidak bermukim lagi di sana.
" Penertiban yang kami lakukan memang merupakan sebagai tindak lanjut terhadap isu prakterk prostitusi di Pertokoan PPS. Meskipun berdasarkan pantauan kami, hingga saat ini isu tersebut masih belun konkrit kami temui. Namun sejauh penertiban yang kami lakukam sedikitnya sebanyak 32 penghuni liar sudah kami usir dari Pertokoan PPS Martapura, " jelasnya.