Laporan Wartawan Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, TEGAL - Saat kapal KAL Maribaya melakukan patroli di perairan laut Jawa sekaligus menggelar simulasi perang laut, ada pemandangan dan fenomena menarik di bagian belakang kapal yang sedang melaju.
Fenomena itu yakni ratusan burung Camar yang terbang mengikuti KAL Maribaya dari belakang sembari mencari ikan di laut Jawa.
Burung-burung itu tidak menjauhi kapal saat suara tembakan memecah udara.
Mereka tetap setia mengikuti kapal itu dari belakang.
Saat itu prajurit TNI AL dalam kapal KAL Maribaya sedang latihan perang atau simulasi di Laut Jawa, Rabu (17/2/2016).
Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber, Burung Camar adalah burung yang berada pada familia Laridae.
Mereka masih berkerabat dengan burung dara-laut (familia Sternidae).
Sampai saat ini, kebanyakan Camar berada pada genus Larus, namun baru diketahui bahwa Camar adalah polyphylla.
Burung Camar umumnya berukuran sedang hingga besar, dan berwarna abu-abu atau putih, kadang dengan warna kehitaman di kepala atau sayap.
Mereka kadang berteriak atau menguak dengan keras. Burung ini memiliki paruh panjang yang kuat, dan kaki berselaput.
Burung Camar memiliki penglihatan yang serupa dengan ikan, amfibi, dan reptil yaitu memiliki empat jenis reseptor warna.
Burung Camar merupakan sebagian dari jenis burung laut yang memiliki tetesan minyak merah atau kuning pada reseptor warna di matanya.
Hal ini bertujuan untuk memperbaiki penglihatan jarak jauh terutama pada kondisi berkabut. Burung Camar berkembangbiak dengan cara bertelur.
Biasanya binatang ini akan bertelur di pantai yang berbatu. (*)