Tak lama kemudian, Vonnie mengarahkan tamu VIP tersebut menuju teropong di samping gazebo untuk mengamatinya secara langsung, ketika itu cahaya mentari makin redup menandakan memasuki fase puncak gerhana.
Warga pun malah berdesakan untuk mengabadikan para pejabat eksekutif ini menggunakan ponsel mereka.
Tak lama kemudian para tamu VIP ini meninggalkan lokasi itu.
"Kami melakukan pengamatan terhadap medan magnet bumi apakah berdampak akibat terjadinya gerhana ini atau tidak," ungkap Robert, namun penelitian tersebut masih berlanjut hingga tiga hari ke depan.
Sementara gerhana melewati fase puncak, sejumlah pengunjung mulai meninggalkan tempat itu.
Menurut Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Manado Edward Mengko, dalam waktu dekat masih akan terjadi lagi beberapa peristiwa gerhana namun di lokasi yang berbeda.
"Di antaranya gerhana bulan penumbra 23 Maret 2016 yang dapat diamati dari Indonesia, kemudian gerhana bulan penumbra juga pada 18 Agustus 2016 dapat diamati dari Indonesia," ujar Edward.
"Kemudian gerhana matahari cincin pada 1 September 2016, namun tak dapat diamati dari Indonesia, dan gerhana terakhir di tahun 2016 yakni gerhana bulan penumbra pada 16-17 September yang dapat diamati dari Indonesia," ungkap Edward. (*)