Laporan Wartawan Tribun Lampung, Yoga Noldy Perdana
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG – Di Bandar Lampung ada sebuah komunitas freediver bernama X3X Freediving Community.
Tribun menemui Hasbi Al karim, Koordinator Lapangan X3X Freediving Community, di salah satu tempat nongkrong di bilangan Jalan Sultan Agung, Way Halim.
Hasbi menjelaskan komunitasnya memiliki konsep olahraga bawah air yang bisa dibilang sarat risiko. Termasuk risiko kematian jika olahraga ini tidak dilakukan sesuai teknik yang benar.
Untuk menghindari segala risiko yang ada, komunitas ini rutin melakukan latihan freediving seminggu sekali di kolam renang Unila, Rabu pagi.
Jenis latihan yang digelar di antaranya Apnea. Itu merupakan teknik menahan nafas di dalam air maupun di darat. Menahan napas dilakukan dalam tempo bervariasi antara satu hingga empat menit sesuai kemampuan individu si penyelam.
Teknik berikutnya adalah Equalis, yaitu latihan penyetaraan tekanan tubuh ketika di dalam air.
“Banyak lagi teknik-teknik latihan lainnya untuk mempersiapkan diri saat akan menyelam di laut. Kita juga memberikan latihan rescue freediving atau latihan penyelamatan," ucapnya.
Sebab, menurut dia, hal buruk bisa saja terjadi ketika menyelam.
Pada praktiknya, anggota komunitas ini melakukan penyelaman secara bergantian. Mereka menggunakan tali khusus yang panjang menjulur ke kedalaman air untuk memandu penyelam.
Para penyelam juga menggunakan peralatan masker, snorkel, fin, wetsuit, dan weight belt.
Hasbi menjelaskan penyelaman tak bisa dilakukan sendirian. Harus ada pendamping sebagai prosedur keselamatan. Biasanya seorang penyelam yang ditemani buddy (pendamping penyelam).
Buddy, terangnya, untuk memantau keselamatan si penyelam bebas ketika berada di dalam air.
Tertarik bergabung Komunitas yang diprakarsai oleh Novan Jepe dan Dino Agapha ini? Siapapun boleh bergabung. Syaratnya mencapai umur minimal 17-18 tahun dan bisa berenang.(*)