Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Mukhtar Wahid
TRIBUNNEWS.COM, PELAIHARI - Belasan wisma untuk pengunjung yang berwisata di Pantai Batulima di Desa Kualatambangan, Kecamatan Takisung, Kalimantan Selatan mengalami kerusakan.
Kerusakan itu diduga akibat tidak ada perawatan dari Pemerintah Kabupaten Tanahlaut dan sebagian bangunan wisma itu terkena sapuan angit puting beliung, belum lama ini sehingga atapnya wisma terbang.
Husaini, pemuda di Desa Kualatambangan mengaku setiap tahun baru, ada pengunjung yang berwisata di Pantai Batulima. Cuma pengunjung itu tak menginap karena wisma yang ada tak terkelola dengan baik.
"Andaikan wisma yang ada ini dikelola dengan baik pasti pantai Batulima ini menjadi alternatif kunjungan wisatawan tak hanya pantai Batakan dan pantai Takisung," ujarnya.
Kepala Desa Kualatambangan, Zainuddin mengaku sudah pernah meminta aset 20 wisma dan lahanya dikelola Pemerintahan Desa Kualatambangan.
"Tahun 2013 lalu pernah kami usulkan untuk dikelola desa. Syaratnya aset itu dilimpahkan menjadi aset desa. Kami berencana membuat wisata pemancingan di laut dan di danau.
Tapi, hingga kini tak ada respon. Padahal kami pernah mengikuti sosialisasi kawasan pariwisata perdesaan berbasis masyarakat. Tapi kembali lagi tak ada tindaklanjutnya," ujar Zainuddin.
Menurut Zainuddin, keberadaan pantai Batulima itu sangat strategis karena berada di tengah antara posisi obyek wisata pantai Batakan dan obyek wisata pantai Takisung.
Kalau saat ini, Zainuddin mengaku siap menerima pelimpahan aset wisma dan lahan itu dengan sejumlah syarat dan ketentuan.
"Bangunan wisma diperbaiki, fasilitas jalan dari Desa Tanjungdewa Kecamatan Panyipatan harus diperbaiki serta aliran listrik dan pipa air ledeng harus dipasangkan," ujarnya, Rabu (20/4/2016).
Kepala Bidang Potensi pada Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanahlaut, Ismail Fahmi dikonfirmasi membenarkan pihak terpaksa membiarkan bangunan wisma itu mubazir tak terkelola.
"Saat ini kami tak mungkin membenahi wisma di Pantai Batulima. Kami fokus pengembangan pantai Takisungbaru dan Gunung Kayangan," ujar Fahmi.
Menurut Fahmi, perlu waktu lama dan biaya besar jika pemerintah kabupaten Tanahlaut memaksakan kehendak melakukan perbaikan terhadap belasan wisma yang rusak itu.
Kendala penerangan dan air menjadi sebab, potensi fasilitas pariwisata alam pantai Batulima tak bisa dikembangan untuk sementara. (*)