Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Reza Gautama
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Kasus pembunuhan mutilasi terhadap anggota DPRD Bandar Lampung M Pansor terungkap.
Anggota polisi berpangkat brigadir bernama Medi Andika diduga terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Kediaman yang bersangkutan di perumahan Permata Biru, Blok C, No.4 dipasang garis polisi, Rabu (27/7/2016). Petugas juga telah melakukan penggeledahan.
"Petugas kepolisian datang malam hari menggeledah rumah Medi," ucap Suharto, tetangga Medi, Kamis (28/7/2016).
Dari pantauan Tribun Lampung, rumah tersebut terlihat sepi. Rumah Medi berlantai dua bercat hitam.
Rasyid, tetangga Medi yang lain, diajak polisi saat melakukan penggeledahan. Penggeledahan tanpa mengikutsertakan Medi.
Menurut dia, polisi menggeledah kamar mandi rumah Medi. Namun tidak menemukan barang apapun.
Polisi hanya membawa satu buah tas perempuan warna merah dari rumah Medi. Tas itu berada di atas meja ruang tengah.
Penggeledahan itu mengejutkan warga sekitar. Mereka tak menyangka Medi terlibat kasus pembunuhan mutilasi anggota DPRD tersebut.
"Saya tidak menyangka dia (Medi) terlibat," ujar Suharto.
Selama tinggal di Perumahan Permata Biru, kata Suharto, Medi adalah sosok yang ramah.
Medi, menurut dia, termasuk orang yang bermasyarakat dan bagus pergaulannya dengan tetangga. Tidak ada hal yang mencurigakan dari tingkah laku Medi selama ini.
Rasyid juga berkomentar serupa. Di matanya, Medi sangat ramah. Kalau berjumpa Medi selalu menegur lebih dulu. Ibadahnya pun rajin.
"Setahu saya setiap subuh dia salat di masjid," lanjutnya.
Rasyid sering melihat Medi menyapu halaman rumah dan mencuci mobil. "Dia biasanya pergi keluar rumah pukul 05.30 wib," katanya.
Rasyid mengatakan, Medi termasuk keluarga kaya. Ia sering melihat keluarga Medi dari Martapura datang ke rumah Medi mengendarai mobil Pajero.
Terakhir, Rasyid melihat Medi pada Jumat pekan lalu. "Medi masih salat Jumat di masjid sini," katanya.(*)