TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Dimas Kanjeng Taat Pribadi, tersangka otak pembunuhan dua pengikutnya, Abdul Gani dan Ismail, ditangkap anggota Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, Kamis (22/9/2016).
Sejak lebih dari setahun silam, lelaki ini populer di YouTube. Videonya beredar luas saat bersama anak buahnya menghitung uang hasil penggandaan di padepokannya, Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo.
Sebagaimana terlihat dalam video di atas, Dimas Kanjeng terkesan menyadari aktivitasnya sedang direkam. Ia justru pamer. (Lihat video di atas)
Pada awal tahun ini, dia juga muncul di stasiun televisi nasional saat mengundang para raja se-Nusantara dalam penobatan dirinya sebagai raja baru.
Upacara penobatan itu berlangsung luar biasa, dihadiri ratusan raja dan diakhiri pembagian uang kepada 10.000 anak yatim dan fakir miskin.
Kasus Pembunuhan
Dimas Kanjeng berusia 47 tahun ini, sudah ditetapkan sebagai tersangka dugaan pembunuhan terhadap dua pengikutnya setelah memeriksa 10 tersangka yang lebih dulu ditangkap.
Cara kematian dua korban pembunuhan yang diduga diotaki Dimas Kanjeng Taat Pribadi sangat mengerikan.
Leher korban Ismail dan Abdul Gani dijerat tali, kedua tangan terikat ke belakang dan kepalanya dibungkus plastik kresek.
Terungkapnya cara kematian itu setelah penyidik memeriksa 10 tersangka (anak buah Kanjeng Dimas) yang ditangkap lebih dulu oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.
"Untuk membuktikan itu, kami juga membongkar makam kedua korban dan melakukan tes DNA. Ternyata benar di leher bekas ada jeratan," ujar Kapolda Jatim Kombes Pol Anton Setiadji usai salat Jumat di Masjid Polda Jatim kepada SURYA.co.id (TRIBUNnews.com Network), Jumat (23/9/2016).
Lebih tragis, korban yang dibuang di daerah hutan di Situbondo hanya ditanam pelaku tidak sampai 1 meter.
Akhirnya lokasi pembuangan mayat itu dieker-eker anjing kemudian warga sekitar berdatangan.
Hingga polisi berusaha mencari informasi karena tak ada identitas sama sekali.