News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jelang Pemilu 2019, Ini Alasan Kaum Milenial Harus Melek Politik

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pemilu.

Tahun 2019 disebut-sebut sebagai tahun politik. Pasalnya tahun ini akan berlangsung Pemilihan Umum secara serentak, mulai dari Pemilihan Presiden (Pilpres) hingga Pemilihan Legislatif (Pileg).

Pemandangan politik yang hadir lima tahun sekali ini nampaknya mengalami pergeseran tren. Kini, suara generasi milenial dinilai menjadi penentu keberhasilan seorang calon baik di tingkat daerah maupun nasional.

Pemilih dari kalangan umur 17 hingga 34 tahun ini diperkirakan memberi pengaruh besar, yakni sekitar 40-45 persen terhadap hasil Pemilu 2019.

Itulah sebabnya mengapa generasi milenial kini menjadi sasaran empuk dan target utama bagi politisi-politisi yang mencalonkan dirinya ke ranah politik, tak terkecuali kedua pasang calon Presiden dan Wakil Presiden, Jokowi – Ma’ruf dan Prabowo – Sandi. Keduanya berlomba-lomba menyusun strategi meraup suara milenial.

Meski disebut-sebut sebagai generasi penentu di tahun politik, pada kenyataannya tak sedikit kaum milenial yang cuek dan apatis terhadap perkembangan dunia politik.

Mengapa demikian?

Ini bisa ditelaah dari kebiasaan kaum milenial yang selalu up to date akan informasi dan teknologi.

Sudah naluri mereka untuk terus membuka wawasan dan cara pandang menggunakan teknologi yang terus berkembang.

Begitu juga dalam pandangan politik, sudah sepatutnya kaum milenial untuk melek politik lewat sosial media.

Namun menurut Hasanudin Ali, CEO Alvara Research Center, hanya 22 persen kaum milenial yang mengikuti pemberitaan politik.

Sisanya lebih tertarik mengikuti perkembangan olahraga, musik, film, media sosial, teknologi dan informasi. Mereka menganggap kajian politik adalah urusan orang-orang tua semata.

Tak heran jika figur politik tanah air sering menampilkan anak-anak muda disetiap acara publik untuk memancing keikutsertaan mereka ke dunia politik.

Bahkan tak sedikit pula pasangan calon (paslon) yang mengusung program kerja terkait kesejahteraan kaum milenial atau malah piawai mengikuti tren anak muda.

Contohnya pasangan nomor urut 1, meski tak muda lagi, Joko Widodo terus tampil kreatif disetiap vlog-nya. Bahkan ia kerap bergaya stylish dengan motor gede miliknya.

Belum lagi kandidat nomor urut 2 yang ‘menjual’ figur Sandiaga Uno sebagai sosok pemimpin muda yang berkharisma, khususnya gaya bicaranya yang kekinian layaknya ‘anak Jaksel’.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Susanto menyatakan, generasi milenial merupakan pemilih pemula yang masih minim pendidikan politik. Tak heran jika masih banyak dari mereka yang pasif tentang kondisi politik saat ini.

Maka dari itulah, sudah saatnya kita sebagai anak muda peduli akan dunia politik sehingga turut serta membawa perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik.

Langkah awalnya, kita bisa aktif mencari informasi, fakta, data, serta pemahaman akan visi-misi kedua calon Presiden dan Wakil Presiden. Apalagi, sebentar lagi akan dilangsungkan debat calon Wakil Presiden pada 17 Maret 2019 nanti. Yuk, berikan hak suara pada pemilu serentak nanti. (*)

Penulis: Suci Rezeki Aulia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini