TRIBUNNEWS.COM - Beberapa waktu lalu, publik dikejutkan dengan siaran podcast milik Daniel Mananta yang membahas tentang keberadaan toilet gender netral di salah satu sekolah internasional di Jakarta. Fakta ini terungkap ketika Daniel sedang mencarikan sekolah untuk anaknya.
Adanya toilet bebas gender tersebut membuat Daniel menyayangkan sikap pihak sekolah yang menurutnya, secara tidak langsung menganut ajaran terbuka terkait kampanye LGBT.
Lalu, apa yang membuat toilet gender netral ini sempat menjadi perdebatan? Tidak seperti toilet yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin, toilet gender netral memungkinkan semua orang, mulai dari pria, wanita, sampai transgender maupun non biner dapat menggunakan toilet dengan nyaman.
Adanya toilet gender netral sebenarnya memberikan sisi positif yang bisa diambil, yaitu bagaimana menerapkan inklusivitas dan mengurangi diskriminasi atau kebencian terhadap suatu golongan.
Namun sayangnya, kehadiran toilet ini juga berisiko menimbulkan permasalahan, seperti permasalahan moral, meningkatnya risiko pelecehan seksual, dan mengurangi kenyamanan wanita saat mengalami fase menstruasi.
Nah, kebijakan toilet gender netral ternyata sudah diterapkan di beberapa negara, lho. Yuk, simak informasi lengkapnya di bawah ini.
Kanada
Kanada termasuk salah satu negara yang memelopori pengadaan toilet gender netral. Pada tahun 2014, Pemerintah Kanada membuat undang-undang yang mengatur toilet uniseks dan merundingkan tentang penggunaan simbol yang akan menjadi signage toilet gender netral.
Kota pertama yang menyediakan toilet gender netral di bangunan publik adalah Vancouver. Kemudian, fasilitas publik yang ada di Toronto mulai membuka toilet uniseks, seperti yang ada di Canadian National Exhibition, University of Toronto, Ryerson University, dan Yorkdale Mall.
Namun, pada Februari 2023 lalu, seorang siswa Joseph’s Catholic High School bernama Josh Alexander diskors dan dilarang mengikuti pelajaran sampai akhir tahun karena menentang kebijakan toilet gender netral yang ada di SMA tersebut.
Amerika Serikat
Negara tetangga Kanada, yaitu Amerika Serikat ikut meluncurkan kebijakan pembukaan toilet gender netral di ruang publik. Toilet transgender tersebut bisa dijumpai di beberapa daerah seperti New York, Hollywood Barat, Washington D.C., Philadelphia, Oregon, Portland, dan San Fransisco. Toilet gender netral juga sudah menyebar di 150 universitas yang ada di AS.
Untuk mendukung fasilitas toilet gender netral yang memadai, sebuah organisasi mahasiswa Rhode Island School of Design menginisiasi perancangan toilet di student center dengan melakukan kolaborasi bersama arsitek dari WorkAC. Setiap bilik toilet dilengkapi perabotan untuk memberikan privasi bagi penggunanya.
Ada penerimaan, ada pula aksi penolakan terhadap toilet gender netral. Pada tahun 2011, sebelas negara bagian AS pernah melayangkan gugatan kepada Presiden Obama terkait peraturan penggunaan toilet di sekolah bagi siswa transgender.
Walaupun tidak mengikat, pihak sekolah bisa kehilangan bantuan dana dari pemerintah jika tidak menaati peraturan tersebut. Aksi protes yang dipimpin negara bagian Texas ini juga tidak mendapat tanggapan dari Gedung Putih.
China
China membangun fasilitas toilet gender netral sebagai langkah untuk mengurangi antrian di toilet wanita yang terjadi di tempat-tempat umum. Hal ini karena wanita lebih sering berkunjung dan menghabiskan waktu lebih lama di toilet dibandingkan pria.
Toilet uniseks di China telah dibangun di Shenyang pada 2013, Chongqing pada 2015, dan Beijing pada 2016. Berikutnya, daerah Qingdao mendirikan toilet uniseks yang dilengkapi dengan fasilitas memadai untuk memenuhi kebutuhan, terutama untuk bayi dan anak-anak.
Sayangnya, negara yang dijuluki Negeri Tirai Bambu ini belum memiliki undang-undang yang mengatur tentang transgender. Banyak warga China yang masih melakukan diskriminasi kepada kaum transgender.
Jepang
Saat ini, toilet gender netral di Jepang hanya tersedia di Tokyo. Pemerintah Tokyo tidak memiliki peraturan yang mengatur tentang toilet umum, sehingga masyarakat menganggap toilet umum yang disediakan termasuk toilet bebas gender.
Menjelang Olimpiade 2020 lalu, pemerintah setempat menambah unit toilet gender netral di beberapa bangunan umum untuk mengurangi antrian dan memfasilitasi transgender. Hingga Juli 2023, Mahkamah Agung Jepang membawa kabar baik bagi para transgender karena mereka bisa menggunakan toilet perempuan.
Meski begitu, ada masyarakat Tokyo yang tidak menyetujui keberadaan toilet uniseks. Toilet gender netral di Menara Kabukicho ditiadakan pada Agustus lalu usai menuai protes dari para warga. Toilet tersebut dianggap tidak aman dan berpotensi menjadi tempat kejahatan seksual. Kini, toilet Menara Kabukicho telah diubah menjadi toilet wanita dan pria.
India
Gender ‘ketiga’ atau transgender sudah diakui di India sejak 2014. Tetapi, peraturan untuk menyediakan toilet gender netral baru diresmikan pada tahun 2021 oleh Pemerintah Kota New Delhi setelah mendapat petisi yang digagas oleh kelompok pendukung LGBT. Kompleks toilet gender netral kemudian dibangun di seberang gedung pemerintahan Shastri Bawan.
Desakan tersebut berawal dari diskriminasi dan penolakan masyarakat atas keberadaan kaum transgender. Orang-orang transgender tidak bisa mengakses sarana umum seperti toilet, pendidikan, kesehatan, tidak mendapat pekerjaan, dan bahkan dikucilkan oleh keluarga.
Bagaimana dengan Indonesia?
Mengutip dari website resmi FISIP UI, kebebasan ruang untuk kaum transgender dan gender netral tergolong terbatas di media sosial. Melalui platform digital, mereka bisa berinteraksi bersama komunitasnya dengan leluasa. Sedangkan jika diamati secara offline atau di kehidupan nyata, kedua kelompok belum bisa menunjukkan jati dirinya.
Terlebih, kelompok minoritas ini sering mendapat kritik dan ujaran kebencian di masyarakat. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan jika pengadaan toilet gender netral secara publik di Indonesia terbilang sulit untuk dilakukan.
Hal penting yang perlu diingat, ada atau tidaknya toilet gender netral di sekitar kita, jangan lupa untuk selalu menjunjung tinggi toleransi dan bantu cegah tindak kejahatan kepada sesama masyarakat, ya!