Timnas Wheelchair Basketball Putera Indonesia Tidak akan Membiarkan China Menang Mudah
China sebelumnya merupakan peraih perak saat menjadi tuan rumah di Asian Para Games I/2010.
Editor: Sapto Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Timnas wheelchair basketball putera Indonesia akan kembali tampil pada Selasa (9/10/2018) sore.
Bertempat di Hall Basket Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Donald Santoso dan kawan-kawan akan menghadapi China di laga kedua penyisihan Pool A mulai pukul 15.30 WIB.
Pelatih Indonesia, Fajar Brilianto tidak berharap muluk di pertandingan nanti.
Tim yang dihadapi Indonesia merupakan raksasa di cabang olahraga ini.
China sebelumnya merupakan peraih perak saat menjadi tuan rumah di Asian Para Games I/2010.
Baca: Tak Tembus Final, Ali Muhamad Masih Berpeluang Ukir Sejarah Bagi Kontingen Panahan Indonesia
"China tim bagus. Sama kuatnya dengan Iran. Kami realistis saja karena mereka sudah terbentuk lebih dari 10 tahun. Di pertandingan nanti, kami akan praktekkan apa yang kami latih selama sembilan bulan ini," ucap Fajar Brilianto.
Fajar Brilianto tahu apa yang akan dilakukan untuk meredam eksplosivitas China.
Saat kualifikasi Asian Para Games III/2018 di Thailand lalu, Indonesia pernah berhadapan dengan China.
Saat itu, China mampu cetak di atas 100 poin.
Sedikit banyak, pertandingan itu menjadi referensi bagaimana menghadapi China nanti.
"Kami akan buat mereka tidak nyaman mencetak poin. Kita akan ganggu agar tidak mudah mereka menambah poin," tegas Fajar Brilianto.
Di Pool A, Indonesia bersaing dengan Iran, China, Thailand, dan Irak.
China sendiri telah membukukan kemenangan perdana atas Irak 81-54 pada Minggu (7/10/2018).
Demikian juga dengan Iran yang mengalahkan Indonesia 117-17.
Selain pertandingan Indonesia melawan China, di Hall Basket GBK juga ada pertandingan Saudi Arabia melawan Korea serta Jepang versus Taiwan dari Pool B.
Sementara laga dari Pool A lainnya yakni antara Iran melawan Thailand.
Selanjutnya, pertandingan perempat final putri antara Thailand melawan Kamboja dan Iran melawan Afghanistan. (*)