Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Leo Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang penjual makanan yang berada di Zona Semangat, Gelora Bung Karno (GBK) mengatakan sepinya pengunjung selama perhelatan Asian Para Games 2018 untuk membeli makanan atau minuman di sana karena dua hal.

Di antara penjual di sana, Nancy membeberkan jika dua hal tersebut yakni mahalnya harga makanan dan kurangnya promosi dari panitia.

"Harga ya pastinya, contohnya seperti air minum kemasan botol yang biasa dapat dibeli Rp 5 ribu di luar, di sini dijual Rp 10 ribu," ungkap Nancy, Rabu (10/10/2018).

Ia menjelaskan hal itu dilakukan penjual makanan dan minuman di sini karena harga sewa tendanya yang juga tinggi.

Sehingga penjual makanan dan minuman di sana juga menaikkan harga barang dagangannya.

"Ya terpaksa kita naikkan, agar dapat menutupi biaya sewa itu," ungkapnya.

Selain itu, ia juga mengatakan kurangnya promosi dari panitia juga menjadi satu faktor sepinya pengunjung.

"Kurang ya promosinya, seperti di gelarnya pertunjukkan musik dari artis seperti hari ini, ini paling hanya hitungan menit, setelah selesai penampilan pengunjung bubar," jelas wanita itu.

Ia pun memberikan masukan juga kepada panitia acara.

"Mungkin jika harga sewa standnya tidak tinggi, kita juga bisa menjual makanan atau minuman sesuai harga standar, jadi pengunjung ramai untuk kulineran di sini," pungkasnya.

Asian Para Games 2018 sudah memasuki hari ke-5nya pada Rabu (10/10/2018).

Acara olahraga terbesar se-Asia bagi atlit penyandang didabilitas itu nanti akan ditutup pada Sabtu (13/10/2018) mendatang.

Selain menyajikan pertandingan para atlit, dalam acara ini juga ada tiga zona yang dapat didatangi pengunjung GBK.

Di antaranya, Zona Semangat, Zona Energi dan Zona Inspirasi.

Dalam zona tersebut ada beragam stand-stand kuliner yang bisa dikunjungi warga selama APG 2018 berlangsung di GBK.