DPR: Kebijakan Pembatasan BBM Bersubsidi Terlalu Prematur
Anggota Komisi VII DPR RI dari Golkar, Bobby Adityo Rizaldi menyatakan kebijakan pemerintah melakukan pembatasan BBM bersubsidi pada 2011
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Anwar Sadat Guna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI dari Golkar, Bobby Adityo Rizaldi menyatakan bahwa kebijakan pemerintah melakukan pembatasan BBM bersubsidi mulai Januari 2011 terlalu prematur.
"Kalau ini ditetapkan, saya rasa ini terlalu prematur," tegasnya, dalam rapat kerja Komisi VII dengan Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh, Menkeu, Agus Martowardojo, dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa, di DPR, Jakarta, Senin (13/12/2010).
Menurut Bobby, langkah ini sangat tidak tepat diberlakukan di awal Januari 2011. Terlebih lagi, kata dia, kesiapan infrastruktur untuk rencana ini masih belum memadai.
Pertamina, kata dia, dalam pemaparannya di media massa belum lama ini, mengatakan, belum siap dalam penyediaan tiga dispenser di setiap SPBU.
Ditegaskan Bobby, lebih tepat bila usulan pemerintah ini dibahas dan masukkan saat pembahasan APBN-P 2011 mendatang.