Ini Dia Empat Bisnis Baru Toray Industries Ltd di Indonesia
Dalam memperingati 40 tahun keberadaan Toray di Indonesia beberapa waktu lalu, CEO Toray Industries Ltd
Editor: Widiyabuana Slay
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Dalam memperingati 40 tahun keberadaan Toray di Indonesia beberapa waktu lalu, CEO Toray Industries Ltd., Akihiro Nikkaku telah menekankan empat bisnis baru, pengembangan Toray yang akan dilakukan di Indonesia di masa mendatang.
Apa saja itu? resin plastik, film untuk kemasan, bisnis pengolahan air, dan bisnis pengobatan maupun farmasi, "Keempat bisnis itu sudah ditargetkan untuk dilakukan di Indonesia di masa mendatang," papar General Manager Toray Industries, Ltd., Yoshiaki Nakayama, khusus kepada Tribunnews.com, Senin(15/4/2013), di kantornya di Tokyo.
Tahun ini saja mulai bulan April ini beroperasi PT Toray Polytech Jakarta yang menekankan pembuatan garmen, "Kebutuhan garmen sangat besar di Indonesia dan juga akan kami ekspor ke berbagai negara lain nantinya."
Lalu dirancangkan pula berbagai bisnis baru tersebut mulai tahun ini agar Toray dapat melakukan keempat bisnis barunya itu dengan baik nantinya.
Selama ini bukan hanya pembuatan kain, serat, bergerak di bidang perdagangan, dan biro perjalanan saja, tetapi Toray juga telah banyak membantu bidang pendidikan di Indonesia.
Misalnya pendirian Yayasan Ilmu Pengetahuan Toray Indonesia tahun 1993 dengan dana 3 miliar rupiah, yang telah memberikan penghargaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dana bantuan bagi riset ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penghargaan bidang pendidikan ilmu pengetahuan yang telah diterima 541 orang Indonesia sampai dengan saat ini.
Toray juga membantu memberikan sumbangan lebih dari sepertiga biaya pembangunan Judo Hall di Indonesia serta penyelenggaraan Judo Internasional di Indonesia secara berkala.
Pendapatan Toray saat ini per 31 Maret 2013 sebesar 165 triliun rupiah yang terdiri dari pengembangan bisnis inti berupa produksi serat dan tekstil serta plastik Kimia sebesar 107 triliun rupiah.
Lalu berbagai perluasan bisnis strategis yang berhubungan teknologi informasi dan bahan serat karbon materials dengan nilai pendapatan 32 triliun rupiah dan sisanya dari pendapatan pengembangan serta perluasan bisnis secara intensif di bidang lingkungan dan teknik, maupun ilmu hayat dan berbagai bisnis lain.
Teknologi dasar Toray memang di bidang kimia polimer dan bioteknologi, yang kemudian dikaitkan dengan Nanoteknologi sehingga menghasilkan bahan-bahan mutahir saat ini, termasuk serat karbon untuk salah satu bahan pembuatan bagian dalam (interior) pesawat terbang (Misalnya Boeing 787, menggunakan bahan carbon fiber dari Toray).
"Kami akan terus mengembangkan berbagai bisnis dan teknologi untuk menyesuaikan dengan perkembangan jaman di masa mendatang."