Demokrat: Parpol yang Menolak BLSM Harus Dipertanyakan
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Nurhayati Ali Assegaf, memertanyakan partai yang menolak BLSM.
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Leonard AL Cahyoputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), dengan alasan menyelamatkan APBN dan kepentingan alokasi anggaran yang lebih berpihak pada kepentingan rakyat.
Selain itu, pemerintah membuat kebijakan akan memberikan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) kepada masyarakat, sebagai kompensasi atas kenaikan harga BBM.
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Nurhayati Ali Assegaf, memertanyakan partai yang menolak BLSM.
"Kalau parpol menolak harus dipertanyakan, karena (BLSM) bukan untuk kepentingan pemerintah," kata Nurhayati saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (15/5/2013).
Ia menuturkan, Partai Demokrat setuju akan progam BLSM, karena progam tersebut untuk masyarakat miskin, dan partainya berjuang untuk masyarakat miskin.
"Ini bukan untuk Partai Demokat. Uang ini sangat dibutuhkan rakyat. Kalau ada yang menolak, mungin mereka belum jadi orang miskin, jadi belum tahu," tutur Nurhayati.
Pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi, dari Rp 4.500 per liter menjadi Rp 6.000 per liter. Jika direalisasikan, pemerintah akan memberikan kompensasi uang tunai dalam program BLSM sebesar Rp 150 ribu per bulan per keluarga yang berhak menerima.
BLSM direncanakan diberikan selama empat bulan. Presiden berharap pembahasan APBN-P 2013 antara DPR dan pemerintah dapat dipercepat, sehingga bulan ini sudah dapat disahkan menjadi UU. Dengan demikian, harga BBM bersubsidi bisa segera dinaikkan. Alasannya, untuk penyelamatan APBN. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.