Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

MPMX Dibuka Stagnan di Level 1500

Rabu (28/5/2013) harga terendah saham berada di Rp 1.500 dan tertinggi di Rp 1.570.

Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Dewi Agustina
zoom-in MPMX Dibuka Stagnan di Level 1500
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Karyawan melintas di dekat monitor yang menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di galeri Mandiri Sekuritas, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2013). Pada sesi penutupan, indeks terkoreksi 14,18 poin atau 0,28 persen ke level 4.998,46, pada awal perdagangan indeks sempat menembus level tertinggi 5.023,71 tetapi posisi itu tak berlangsung lama karena indeks langsung terkena aksi profit taking yang mendorongnya kembali jatuh di bawah 5.000. Sepanjang hari ini, indeks bergerak fluktuarif pada kisaran 4.985,97-5.023,71. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Arif Wicaksono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada perdagangan perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (28/5/2013) ini, saham PT Mitra Pinasthika Mustika yang memiliki kode emiten (MPMX) dibuka stagnan di level Rp 1.500.

Pantauan Tribunnews, Rabu (28/5/2013) harga terendah saham berada di Rp 1.500 dan tertinggi di Rp 1.570. Frekuensi perdagangan saham 422 kali, volume perdagangan 32000 lot, dengan nilai transaksi sebesar Rp 27 miliar.

Perseroan menetapkan harga perdana saham sebesar Rp 1.500 per saham, dengan melepas 970 juta saham ke publik atau setara 27,37 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah penawaran perdana saham dengan nilai nominal Rp 500.

Total dana yang diraih dari hasil penawaran perdana saham ini sekitar Rp1,45 triliun. Sebelumnya, perseroan menetapkan harga perdana saham perseroan di kisaran Rp 1.500 - Rp2.000 per saham.

Dana hasil penawaran perdana saham akan digunakan untuk berbagai kebutuhan perseroan, seperti akuisisi perusahaan penyewaan kendaraan sekitar 25 persen, sekitar 23 persen digunakan oleh PT Federal Karyatama untuk pembangunan fasilitas pabrikasi dan pembotolan pelumas baru dan sekitar 19 persen untuk membiayai akuisisi sisa saham PT Federal Karyatama.

Sedangkan sekitar 13 persen digunakan untuk mendanai sebagian pembelian kurang lebih 3.000 mobil baru, 8 persen digunakan untuk PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika sebagai ekspansi kegiatan operasi asuransi, 9 persen untuk melunasi utang ke PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank ANZ Indonesia, dan sisanya untuk modal kerja.

Berita Rekomendasi

Perseroan juga telah menunjuk empat penjamin pelaksana emisi efek. Diantaranya, PT Morgan Stanley Asia Indonesia, PT Deutshce Securities Indonesia, PT DBS Vickers Securities Indonesia, dan PT Indo Premier Securities.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas