Dahlan Iskan Kaget Ada Investor Mau Beli Merpati
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku belum menerima surat PT CMNP, yang berminat membeli PT Merpati Nusantara Airlines.
Penulis: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku belum menerima surat PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), operator jalan tol swasta yang berminat membeli PT Merpati Nusantara Airlines (Persero).
"Terus terang saya belum baca suratnya sampai hari ini," ungkap Mantan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kepada wartawan, di Kompleks Gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/5/2013) malam.
Sebelumnya, PT CMNP berencana membeli saham PT Merpati Nusantara Airlines, dengan menyiapkan dana sebesar Rp 800 miliar.
Saat ini, Merpati memiliki utang yang mencapai Rp 6 triliun. Namun, CMNP optimistis dapat membangkitkan Merpati kembali, dan terus mengudara meramaikan industri penerbangan nasional.
Dahlan mengaku kaget mendengar kabar ada pihak swasta yang berminat membeli maskapai plat merah, yang terkenal sebagai penerbangan perintis.
"Saya baru sebatas kaget. Karena, dengan utang begitu besar, kok ada yang berminat?" ucapnya.
Jika kabar itu benar, Dahlan ingin penjelasan yang gamblang. Paling tidak, Dahlan memertanyakan apakah pembelian ini juga termasuk pembayaran utang Merpati sebesar Rp 6 triliun, atau tidak.
Hingga kini, terang Dahlan, belum ada pembicaraan mengenai pembelian Merpati. Sejauh ini, Kementerian BUMN telah membentuk tim khusus untuk fokus mengusahakan restrukturisasi utang Merpati sebesar Rp 6 triliun, dapat dilunasi.
Langkah ini ditempuh, karena menurut Dahlan, tanpa restrukturisasi sangat sulit Merpati bisa bangkit dan hidup.
Selama ini Dahlan tidak pernah berpikir akan ada pihak swasta yang mau membeli maskapai yang melayani wilayah Indonesia Timur.
"Karena keyakinan saya, mana ada sih yang mau masuk dengan kondisi Merpati seperti itu? Sehingga, saya fokus mengusahakan restrukturisasi," jelasnya.
Sebelumnya, hal senada diutarakan Ketua Komisi Badan Usaha Milik Negara DPR Airlangga Hartarto. Menurutnya, hal utama yang harus dilakukan PT Merpati untuk bisa bersaing dalam bisnis penerbangan Indonesia, adalah merestrukturisasi utangnya.
Dahlan Iskan memastikan, restrukturisasi utang merupakan jalan terakhir untuk menyelamatkan Merpati.
Menurutnya, likuidasi merupakan jalan terakhir, seandainya DPR tidak memberi lampu hijau terhadap restrukturisasi utang. (*)