Menteri PU: Waduk Jatigede Bukan Proyek Cina
Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto membantah pembangunan Waduk Jatigede sepenuhnya dibiayai oleh Cina
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto membantah pembangunan Waduk Jatigede sepenuhnya dibiayai oleh Cina. Djoko menjelaskan Cina hanya memberikan pinjaman anggaran saja dan bukan investor.
"Ini bukan investasi dari Cina, tapi proyek pinjaman APBN dananya sebagian pinjaman, Cina dan kita bangun waduk," ujar Djoko di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa (4/6/2013).
Pembangunan Waduk Jatigede, menurut Djoko sudah sudah selesai 74 persen. Pintu terowongan rencananya mulai ditutup Oktober.
Saat ini pemerintah sedang membahas wilayah sekitar Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat. Rencananya wilayah tersebut akan dikembangkan sebagai lokasi pariwisata.
"Sejumlah rumah disana masih dalam tahap pembebasan dan bakal dibahas dalam rakor ini," jelas Djoko.
Hal yang menjadi kendala dari pembangunan waduk Jatigede, bagaimana mengalokasikan masyarakat lebih cepat. Pasalnya saat ini masih ada 5 ribu penduduk di daerah pembangunan Waduk Jatigede.
Tercatat total 4.590 Kepala Keluarga (KK) yang sudah dinyatakan berhak mendapatkan ganti rugi berupa lahan dan rumah. Sementara itu sekitar 3.144 KK sudah diberlakukan pembebasan putus melalui pemerintah. Sedangkan 2.713 KK dalam rencana pembebasan pemerintah karena mereka baru membeli lahannya saja.
Waduk Jatigede nantinya akan dimanfaatkan untuk mengairi irigasi sawah seluas 90 ribu hektare, membuat PLTA 10 Megawatt, dan memasok persediaan air baku sebanyak 3,5 meter kubik per detik.