BLSM Harus Imbang dengan Pasokan Pangan
pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) akan menimbulkan tantangan bagi pasokan bahan pangan.
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Institute of Development Economic and Finance (Indef), Enny Sri Hartati, mengatakan pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) akan menimbulkan tantangan bagi pasokan bahan pangan.
Ia menilai, pemerintah perlu mengawasi dampak inflasi terkait dengan permintaan atas kebutuhan pangan yang meningkat seiring dengan tambahan stimulus yang diberikan kepada masyarakat.
"Ini kan sifatnya hanya demand saja, sedangkan pemerintah perlu penuhi kebutuhan pangan untuk atasi permintaan pangan yang semakin naik," katanya, Selasa (2/7/2013).
Enny menambahkan, pemberian BLSM berpotensi akan menaikkan permintaan kebutuhan pokok. Kebutuhan bahan pangan juga perlu diantisipasi dengan pemberian bantuan melalui Bulog untuk menjaga ketersediaan pangan dengan harga yang ditetapkan pemerintah.
"Mestinya Bulog bekerja dengan baik, dan pemerintah perlu jaga inflasi dan kebutuhan pokok," katanya.
Ia mengatakan sejauh ini belum ada kebijakan nyata untuk menjaga pasokan beras. Jika permintaan naik maka pemerintah harus mengatasinya dengan supply yang memadai.
Langkah ini dilakukan untuk menjaga kenaikan inflasi terkait kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang disinyalir juga akan dikontribusikan melalui kenaikan jasa transportasi, telekomunikasi serta bahan pokok lainnya. Jika tidak ditanggulangi, maka inflasi bisa menaik tajam.