Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

DBS Masih Optimistis dengan Indonesia

DBS Group Holdings Ltd. masih optimistis dengan prospek investasi di Indonesia

Penulis: Budi Prasetyo


 

TRIBUNNEWS.COM SINGAPURA–DBS Group Holdings Ltd. masih optimistis dengan prospek investasi di Indonesia dan akan terus menanamkan modalnya meski urung mengakuisisi PT Bank Danamon. Walaupun butuh waktu lima tahun untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang sama seperti jika berhasil mengakuisisi Danamon, demikian keterangan Direktur Utama DBS Group Holdings, Piyush Gupta.

Dengan “gagalnya [negosiasi Danamon], kami akan melipatgandakan upaya organik perusahaan di Indonesia. Kami optimistis dengan negara ini. Kami yakin dengan kondisi pasar,” ujar Gupta di hadapan wartawan setelah perusahaan mengumumkan 10% kenaikan laba bersih triwulan kedua.

  
DBS, memiliki 39 cabang di 11 kota Indonesia, saat ini tidak sedang berencana untuk tumbuh melalui akuisisi lain, ujarnya.

“Danamon adalah peluang mempercepat laju pertumbuhan. Peluang semacam itu tidak banyak. Masalahnya bukan apakah kami bisa ke lain tempat dan mengajukan proposal pembelian. Kami tidak sembarangan dalam melakukan akuisisi,” ujarnya.

DBS pada Rabu mengatakan telah mengakhiri upaya memburu Danamon selama 16 bulan. Bank Singapura itu gagal mendapatkan persetujuan dari regulator perbankan untuk menguasai saham mayoritas. Nilai kesepakatan ditaksir mencapai $7 miliar.

DBS adalah bank terbesar di Asia Tenggara dari sisi aset. Bank tersebut pada April 2012 telah sepakat mengakuisisi 67,4% saham Danamon dari Fullerton Financial Holdings Pte., salah satu unit Temasek Holdings, dengan niat membuka penawaran umum untuk sisa saham. Temasek memiliki 29% saham di DBS.

Berita Rekomendasi

Bagaimanapun, Bank Indonesia pada Juli 2012 memberlakukan aturan baru yang membatasi kepemilikan awal di bank lokal hingga 40%. Pada Mei tahun ini, BI menyatakan akan membolehkan DBS mengambil alih 40% kepemilikan serta kemungkinan investasi lebih jauh jika Singapura memberi kesempatan bagi perbankan Indonesia untuk membuka lebih banyak cabang di negeri tersebut.

Saham Danamon pada Kamis sore anjlok sebesar 13% menjadi Rp4.525.

DBS menahan diri untuk berinvestasi dan memperluas usahanya di Indonesia sebagai antisipasi menyelesaikan proses akuisisi Danamon, ujar Gupta. Namun, perusahaan itu menanamkan modal sebesar 100 juta dolar Singapura ($78,6 juta) di Danamon bulan lalu, ujarnya.

Bagi DBS, Indonesia “berpotensi menjadi sebesar India atau Cina karena memiliki kedekatan dengan Singapura,” ujarnya.(WSJ)

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas