Priok Macet, Harga Buah Impor Naik 15 Persen
Para penikmat buah impor harus siap dengan kenaikan harga.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para penikmat buah impor harus siap dengan kenaikan harga. Usai Lebaran, harga buah-buahan impor akan mengalami kenaikan 15 persen hingga 20 persen.
Kenaikan harga ini disebabkan oleh kemacetan bongkar muat barang di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta sehingga biaya di pelabuhan melonjak tajam.
Ramdansyah Bakir, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Hortikultura Nasional (AHN) mengatakan beberapa ongkos yang meningkat, antara lain ongkos transportasi. Ramdansyah mencontohkan, biasanya ongkos angkutan dari Tanjung Priok ke Sunter hanya Rp 1,3 juta kini naik menjadi Rp 1,6 juta.
"Faktor angkutan menjadi variabel kenaikan 15 persne hingga 20 persen," kata Ramdansyah seperti dilansir Tribunnews dari Kontan, Kamis (1/8).
Selain ongkos transportasi, importir juga terkena biaya demorage atau sewa kontainer. Per harinya, sewa kontainer di kisaran 80 dollar AS hingga 160 dollar AS. "Ini naik 30 persen dibandingkan kondisi normal," kata Ramdansyah.
Dampak berikutnya adalah pengusaha terkena overtime charge untuk trucking yang pengembalian terlambat ke Depo hingga 50 persen dari kondisi normal.
Makanya, AHN meminta kepada pemerintah untuk segera mengatasi hal ini. Pemerintah harus mengatur kembali gudang-gudang yang berada di jalur pemukiman yang menjadi sumber kemacetan. Gudang-gudang tersebut harus berada diluar jalur pemukiman sehingga truk kontainer tidak melalui jalan-jalan tersebut. Jarak tempuh yang biasanya hanya 1 jam, kini harus ditempuh antara 3 hingga 4 jam.
Kedua, pemerintah harus membuat pelabuhan pelabuhan di luar Jakarta seperti di Pantai Utara Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten. Sebelumnya, untuk mengantisipasi kemacetan ini, pemerintah sudah memindahkan pintu masuk lewat Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Namun, kata Ramdansyah, pintu masuk lewat Surabaya terlalu jauh. Padahal, konsumen terbesar ada di wilayah Jabodetabek.
"Pelabuhan yang dekat dengan Priok akan merevisi harga produk impor hortikultura ketimbang melalui Tanjung Perak," katanya. Untuk perjalanan dari Surabaya ke Jakarta dalam tiga hari, Ramdansyah bilang membutuhkan biaya hingga Rp 20 juta.
Ketiga adalah perbaikan di sisi hulu. Menurutnya, Pelabuhan Tanjung Priok harus dapat mempercepat dwelling time. "Polantas, Dinas Perhubungan dan Satpol PP harus selalu stand by di titik-titik macet," katanya.(Maria Elga Ratri/Kontan)