Merpati Fokus Dua Hal demi Bangkit dari Kerugian
PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) sampai saat ini punya utang Rp 6,5 triliun.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) sampai saat ini punya utang Rp 6,5 triliun. Kendati demikian Direktur utama Merpati yang baru, Asep Ekanugraha mempunyai beberapa cara menghadapi utang tersebut.
Solusi yang akan ditawarkan Asep membenahi Merpati adalah fokus dalam restrukturisasi di dalam tubuh Merpati. Selain itu Merpati akan melakukan penghematan dalam pengeluaran belanja.
"Fokus pekerjaan kita sekarang dua, permasalahan dengan restrukturisasi dan revitalisasi. Dan kita juga akan fokus pada maintaining operational atau cost manage current operational existing," ujar Asep di kantor Basarnas, Senin (5/8/2013).
Salah satu hal yang sudah diterapkan Merpati saat ini adalah pengurangan direksi inti. Selain Direktur Utama PT Merpati Asep Ekanugraha, hadir juga Direktur Keuangan PT Merpati Daulat Musa dan Direktur Produksi Merpati Harjo Soerjokusumo kedalam direksi Merpati.
Dengan berkurangnya direksi, Asep optimis menjalankan dua fokus tersebut walaupun masih ada kemungkinan gagal. Dia berjanji akan menjalankan dua fokus ini dalam waktu satu tahun ke depan. "Direksi cuma 3 saya pikir cukup terarah dan jelas. Resiko tetap ada, bisa berhasil atau gagal," jelas Asep.
Sebelumnya diberitakan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengganti sejumlah direksi PT Merpati Nusantara Airlines (MNA). Dahlan Iskan mencopot Rudi Setyopurnomo sebagai direktur utama dan menggantinya dengan Captain Asep Eka Nugraha. Dahlan juga memangkas jumlah direksi dari 5 orang menjadi 3 orang sebagai bentuk efisiensi.