Garuda Diminta Pecat Pilot yang Konsumsi Narkoba
DPR mendesak manajemen PT Garuda Indonesia (GIAA) bertindak tegas terhadap awaknya yang terindikasi mengonsumsi narkoba.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Martin Hutabarat mendesak manajemen PT Garuda Indonesia (GIAA) bertindak tegas terhadap awaknya yang terindikasi mengonsumsi narkoba.
Apalagi jika terlibat yaitu para pilot yang bertugas menerbangkan pesawat dan menjaga keselamatan penumpang.
Selain bertindak tegas, Martin juga meminta Garuda menyeleksi dengan hati-hati dalam mempekerjakan pilot asing. "Jangan sampai Garuda menggunakan pilot asing, tapi tidak diseleksi latar belakang atau faktor-faktor kedisiplinannya," katanya, Selasa (6/8/2013).
Menurut Martin, kasus kopilot Munoz Lopes Victor menjadi bukti Garuda tidak hati-hati memilih dalam awaknya.
Dengan demikian, Martin meminta Garuda memecat kopilot asing tersebut agar tidak menularkan effek buruk pada pilot-pilot Garuda yang lain.
"Selama ini orang berpikir hanya pilot Lion Air yang sering tertangkap mengonsumsi narkoba, tapi sekarang Garuda pun sudah ikut-ikutan. Karenanya, Garuda perlu dibenahi manajemennya," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Garuda Indonesia langsung menjatuhkan larangan terbang (grounded) terhadap kopilot Munoz Lopes Victor, yang dinyatakan positif terindikasi narkoba setelah menjalani pemeriksaan urine yang dilakukan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan.
Semalam, Garuda mengaku belum menerima hasil resmi Badan Narkotika Nasional (BNN) terkait pemeriksaan kopilot Munoz Lopes Victor yang diduga mengonsumsi narkoba.
Pujobroto, VP Corporate Communications Garuda Indonesia, mengatakan kopilot Munoz Lopes Victor yang berkewarganegaraan Spanyol tersebut memang menjalani pemeriksaan urine menjelang keberangkatan dari Makasar ke Kendari.
"Namun, terkait temuan BNN tersebut, Garuda masih masih akan melaksanakan pemeriksaan lanjutan. Garuda masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan tersebut," kata Pujo kepada wartawan, Senin (5/8/2013).