Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Minyak Kelapa Anjlok Hingga Rp 7.500/kg

Setelah ekspor ke Malaysia terhenti, harga minyak kletik (minyak kelapa) di Ciamis terus menerus merosot.

Editor: Sanusi
zoom-in Harga Minyak Kelapa Anjlok Hingga Rp 7.500/kg
net
Minyak Kletik (minyak kelapa) 

TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS - Setelah ekspor ke Malaysia terhenti, harga minyak kletik (minyak kelapa) di Ciamis terus menerus merosot.

Terakhir pada Minggu (18/8) harga minyak kletik di tingkat produsen di sentra kebun kelapa Jawa Barat tersebut hanya Rp 7.500/kg. Jauh di bawah harga minyak sayur (minyak sawit/CPO) curah yang mencapai Rp 9.000/kg.

Padahal selama ini harga minyak kletik selalu lebih mahal dari minyak sayur. Tetapi enam bulan terakhir, harga minyak kletik terus menerus turun. Tahun 2012 harga minyak kletik sampai menembus angka Rp 19.000 sampai Rp 22.500/kg. Kemudian memasuki tahun 2013, mulai turun.

"Menjelang bulan puasa lalu sudah Rp 10.000/kg. Bahkan setelah lebaran ini harga minyak kletik hanya Rp 7.500/kg. Itu di tingkat produsen, di tingkat eceran tentu beda," ujar Mang Endut Rohendi, salah seorang perajin minyak kletik di Ciamis kepada Tribun Minggu (18/8).

Sejak pertengahan 1980-an lalu Mang Endut , warga Lingkungan Cilame Ciamis, mencoba terus mempertahankan kelangsungan tradisi turun temurun nenek moyang Ciamis yakni memproduksi galendo dan minyak kletik. Dari olahan santan kelapa, Mang Endut tidak hanya memproduksi galendo (makanan khas Ciamis berupa sari pati olahan santan kelapa) dan minyak kletik.

Semula Mang Endut menjual minyak kletik buatanya di pasar lokal Ciamis, kemudian terus berkembang. Apalagi setelah ia memproduksi VCO (virgin coconut oil) untuk kebutuhan pengobatan dan kosmetik.

Tahun 2012, lewat agen di Jakarta, Mang Endut berkesempatan memasarkan minyak kletik buatannya ke Malaysia . "Selama tahun 2012 ada empat kali pengiriman minyak kletik ke Malaysia, sekali kirim sebanyak 4 ton minyak kletik," katanya.

Berita Rekomendasi

Minyak kletik buatan Mang Endut yang diekspor ke Malaysia, oleh negeri Jiran tersebut digunakan untuk industri kosmetik dan obat-obatan. Tetapi memasuki tahun 2013, pesanan ekspor minyak kletik ini terhenti.
Padahal setiap hari Mang Endut memproduksi 1 kuintal mintak kletik/hari. Bahkan untuk pembuatan stok 2,5 ton galendo selama bulan puasa sebagai stok lebaran lalu, Mang Endut memproduksi 2,3 ton minyak kletik.

"Karena permintaan pasar ekspor terhenti, mau tidak mau minyak kletik tersebut dipasok untuk kebutuhan pasar lokal Ciamis dan sekitarnya. Akibatnya, ya harga minyak kletik jadi anjlok, karena semuanya dipasok ke pasar lokal ," jelas Mang Endut.(sta)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas