Prabowo Tak Terpengaruh Pasar yang Anjlok
Partai Gerindra menegaskan krisis yang terjadi saat ini tidak mempengaruhi Prabowo Subianto.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra menegaskan krisis yang terjadi saat ini tidak mempengaruhi Prabowo Subianto. Padahal Ekonom Dradjad Wibowo mengungkap, dari sisi pertarungan pemilu, anjloknya pasar diprediksi memukul Partai Golkar dan Partai Gerindra.
"Tidak terpengaruh. Malah berpengaruh positif terhadap elektabilitas Pak Prabowo," kata Ketua DPP Gerindra Sadar Subagyo ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (20/8/2013).
Sadar mengatakan masalah nilai tukar rupiah yang anjlok sudah diprediksi Gerindra jauh hari sebelumnya. Ia mengungkapkan alasanya karena defisit ganda dan kedua karena utang swasta dalam dollar yg jatuh tempo bulan september jumlahnya sangat besar.
Mengenai keterkaitan dengan pemilu, Sadar mengatakan hampir semua pihak akan terkena dampaknya, ini karena ekonomi kita ditopang oleh konsumsi, dimana hampir semua yang dikonsumsi ada kandungan importnya.
"Jika rupiah terpuruk otomatis semua harga dari garam, tempe, kangkung, pakaian, motor, mobil, listrik dan lain sebagainya akan naik harganya," kata Anggota Komisi XI itu.
Sadar menjelaskan selama otoritas moneter dan fiskal tidak terintegrasi selama itu pula kondisi akan selalu mudah terpengaruh oleh gonjang ganjing pasar dunia.
Sebelumnya, Ekonom Dradjad Wibowo mengungkap, dari sisi pertarungan pemilu, anjloknya pasar diprediksi memukul Partai Golkar dan Partai Gerindra. Dijelaskan, Bakrie yang sudah sangat kesulitan likuiditas dan utang, akan makin terpuruk.
"Prabowo juga terpukul berat. Meskipun dia masih punya minyak, akan tetapi Kiani dan batubaranya anjlok drastis. Jadi Golkar, Ical Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie red), Gerindra dan Prabowo yang paling kena kalau anjloknya pasar meledak menjadi krisis. Mereka yang bermain minyak dan gas yang paling aman dan bahkan dapat capital gain," ujar Dradjad Wibowo, Selasa (20/8/2013).