Rupiah Lemah Bikin Penjualan Laptop Bekas Lesu
Terpuruknya mata uang Rupiah memengaruhi harga komputer jinjing alias laptop baru.
Penulis: Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terpuruknya mata uang Rupiah memengaruhi harga komputer jinjing alias laptop baru.
Masalah penjualan juga dialami pedagang yang menjual laptop bekas. Situasi pasca-Lebaran kian membuat penjualan laptop sepi.
Ardi, salah satu pedagang mengatakan, penjualan laptop bekas masih lesu. Dalam sehari, Ardi mengaku hanya dapat menjual tiga unit laptop, itupun jika pembeli sedang ramai.
"Dalam sehari mungkin tiga saja sudah bagus. Padahal, kalau dolar lagi naik begini, kami bisa jual 10 laptop dalam sehari," katanya di Jakarta, Kamis (22/8/2013).
Minimnya penjualan laptop bekas, juga disebabkan pembeli banyak menghamburkan uang saat Lebaran lalu.
"Jadinya ya begini, ini saja sudah sepi banget, beda sama hari biasa. Mungkin bulan depan baru ramai," harapnya.
Pantauan Tribunnews.com, Kamis (22/8/2013), aktivitas perdagangan di kawasan Harco Glodok, Jakarta Barat tampak sepi.
Hanya beberapa pembeli yang tampak menanyakan laptop. Di gerai Toko Ardi, hanya tampak beberapa pelajar yang sedang sibuk menawar harga laptop second.
Harga laptop second memang cukup bersaing dibandingkan harga laptop baru. Harga laptop HP dengan spesifikasi Intel Core i5 misalnya, dihargai Rp 4 juta.
Padahal, jika membeli di toko umum dalam kondisi baru, harganya bisa mencapai Rp 6 hingga Rp 7 juta. (*)