Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

IHSG Semakin Menyentuh Titik Terendahnya

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin menyentuh titik terendah. Selasa (27/8/2013), IHSG sempat menyentuh di bawah 4000.

Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Yulis Sulistyawan
zoom-in IHSG Semakin Menyentuh Titik Terendahnya
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Pekerja melintas di depan papan digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Senin (12/8/2013). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Arif Wicaksono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin menyentuh titik terendah. Data terakhir pada Selasa (27/8/2013), IHSG sempat menyentuh di bawah 4000.

Fajar Hidayat, Chief Investment Office Director Cimb Principle Asset Management, mengatakan ada beberapa pertanda bagi investor untuk melihat titik terendah IHSG. Pada saat itulah ia menganjurkan agar investor mulai  melakukan aksi beli.

Fajar mengatakan ada tiga ciri-ciri utama HSG memasuki area jenuh jual. Yang perlu diperhatikan adalah kestabilan nilai tukar rupiah, besaran inflasi dan yield Surat Utang Negara (SUN).

"Faktor pertama adalah rupiah. Jika pergerakan rupiah sudah stabil dan normal, maka diproyeksikan IHSG akan tidak terlalu fluktuatif dan mulai menanjak, yang terpenting adalah rupiah bergerak stabil," kata Fajar di Jakarta, Selasa (27/8/2013).

Faktor kedua yang menentukan adalah inflasi. Sampai saat ini investor masih menunggu  apakah inflasi sudah mencapai batasan maksimal. Jika sudah, maka investor akan masuk ke pasar.

"Inflasi masih dicari peaknya, dan September ini kan saat yang tepat untuk masuk, ke pasar, nah kalau sudah naik tinggi investor sudah menghitung resikonya," katanya.

Berita Rekomendasi

Faktor ketiga adalah kenaikan Yield Surat Utang Negara (SUN). Dari awal tahun sampai dengan sekarang Yield SUN sudah naik sebanyak 300 basis poin sehingga menjadi 8 persen dalam tenor 10 tahun. Jika yield SUN sudah mulai menurun maka memberikan peluang bagi investor untuk masuk.

"Penurunan yield menandakan, kepastian sarana investasi sudah kembali dari emas, dan surat beharga yang sifatnya aman (heaven) ke pasar modal, jadi titik pelemahan IHSG tidak akan berlanjut lagi," katanya.

Mengenai pelemahan IHSG, ia memprediksi  akan berada pada level support 4500 pada akhir tahun ini. Sedangkan pada level resistance diperkirakan akan berada di 4700.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas