Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ekstensifikasi 42 Ribu Hektare di PTPN VI

Tak tanggung-tanggung, dalam lima tahun ekstensifikasi ditargetkan mencapai 42 ribu hektare.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ekstensifikasi 42 Ribu Hektare di PTPN VI
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES

Laporan wartawan Tribun Jambi, Hendri Dede Putra

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perkebunan, PTPN VI sudah ancang-ancang untuk memperluas kebunnya. Tak tanggung-tanggung, dalam lima tahun ekstensifikasi ditargetkan mencapai 42 ribu hektare.

Hal itu dibeberkan Direktur Utama PTPN VI, Iskandar Sulaiman, Selasa (27/8/2013). Ia yang kemarin jadi pembicara di Rapat Koordinasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI) Provinsi Jambi 2013, menuturkan selain ekstensifikasi fokus lainnya adalah pada penambahan pabrik kelapa sawit (PKS).

Ia bilang, dengan fluktuasi harga TBS saat ini, dia mengatakan PTPN VI akan menangani kemitraan dan mengembangkan areal seluas-luasnya. Dalam tempo lima  tahun, sebutnya, PTPN VI menargetkan  menambah areal sekitar 42 ribu hektare yang telah ditetapkan dalam RJP. “Dengan demikian skala untuk perkebunan bisa terpenuhi,” imbuhnya.

"Arealnya di Tanjabbar, Tanjab Timur, Sarolangaun, termasuk ekspansi ke Merangin yang sedang digagas. Kita berharap seluruh komponen pemerintah daerah dan Provinsi Jambi mendukung rencana perluasan areal dengan demikian lapangan kerja juga akan tersedia," harapnya.

Saat ini PTPN VI memiliki hampir 100 ribu hectare lahan. Dari jumlah itu, kebun milik sendiri seluas 26 ribu hektare. Perbandingannya 70 persen merupakan kebun plasma 30 persen inti.

Adapun mengenai pabrik, di tahun 2012 BUMN ini sudah menambah dua PKS, sehingga secara keseluruhan memiliki tujuh PKS. "Rencana pengembangan kita PKS di Tanjabbar dan Tanjabtim yang saat ini sedang studi kelayakan dan amdal. Dengan nilai investasi Rp 70 miliar satu PKS," katanya kepada Tribun.

Berita Rekomendasi

PTPN yang membawahi wilayah Sumbar-Jambi ini mencatat pertumbuhan laba sebesar Rp 146 miliar dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar 140 miliar. Iskandar mengatakan ini merupakan laba di tahun 2012 yang melebihi dari target RKAP. Adapun target laba tahun ini diproyeksi akan mencapai RKAP. Meskipun, sebutnya, kondisi harga sawit yang fluktuatif.

Dia mengatakan pendapatan PTPN VI sesuai dengan core business yakni dari kelapa sawit dengan sumbangan pendapatan 95 persen, selebihnya teh Kayu Aro, Kerinci. Sedangkan dari sisi aset saat ini BUMN ini bernilai Rp 2 triliun.

"Sampai 31 Desember 2012 kinerja kita masih yang terbaik. Sisi aset kita sekitar Rp 2 triliun dan lebih tinggi sales sebesar 3 triliun. Ini karena kita banyak dengan plasma (kemitraan), dalam artian kita menampung buah," sebutnya.

Iskandar memaparkan bahwa PTPN VI sudah memberikan kontribusi dalam bentuk pajak, bea masuk, dividen kepada negara di tahun 2012 sebesar Rp 291 miliar serta CSR yang diambil dari laba. Sebagai catatan kelapa sawit terbesar PTPN VI dihimpun dari lahan plasma di Sungai Bahar, Muaro Jambi. "Produksi sawit 2012 untuk kebun sendiri meningkat 105 persen, kalau harga jual bergantung pada buyer luar negeri," pungkasnya.

Tags:
Sumber: Tribun Jambi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas