Pupuk Kujang Surplus 46.153 Ton Urea
PT Pupuk Kujang mengalami surplus 46.135 ton urea bersubsidi untuk September.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM CIREBON, - PT Pupuk Kujang mengalami surplus 46.135 ton urea bersubsidi untuk September 2013. Stok urea yang dimiliki Pupuk Kujang mencapai 105.135 ton, sementara kebutuhan urea di Jabar rata-rata 59.000 ton per bulan.
"Stok pupuk untuk Jabar aman pada September ini. Urea mencapai 105.135 ton, NPK 8.202 ton, dan pupuk organik 4.562 ton," ujar Kabag Humas PT Pupuk Kujang, M Aby Radityo saat meninjau gudang pupuk di Kedawung, Cirebon, Rabu (4/9). Pupuk Kujang merupakan produsen pupuk yang ditunjuk pemerintah untuk memenuhi kebutuhan urea bersubsidi di Jabar.
Menurut Aby, stok urea bersubsidi selalu aman. Karena itu, petani tidak perlu khawatir tak kebagian urea ketika musim tanam tiba. Urea pun, kata dia, sudah berada pada gudang lini III, yakni gudang yang berada di tingkat kabupaten. Dengan begitu, urea tinggal didistribusikan ke agen begitu petani membutuhkan.
Sejauh ini, kata Aby, tidak semua daerah di Jabar menanam padi. Penyebabnya karena kemarau. Namun beberapa tetap memaksa menanam dengan bantuan sumur pantek.
Disinggung harga, Aby menyebutkan, sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian No 87/Permentan/SR.130/12/2011, harga eceran tertinggi (HET) urea Rp 1.800 per kilogram. Harga tersebut berlaku apabila pembelian dilakukan dalam kantong 50 kg (bukan eceran), dibeli secara tunai, dibeli di kios resmi, dan tidak dalam bentuk paket.
"Di lapangan sering terjadi harga pupuk lebih mahal dari HET, setelah dicek ternyata itu pupuk paket atau campuran, kemudian belinya juga eceran atau kiloan, dan tidak di kios resmi. Kalau sudah begitu, ya kami tak tanggung jawab," ujar Aby. (*)