APEC Dipastikan Bahas UMKM
KTT APEC ke-8 di Nusa Dua, Bali dipastikan bakal membahas soal Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Penulis: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-Negara Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau APEC ke-8 di Nusa Dua, Bali dipastikan bakal membahas soal Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Firmanzah, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan, mengatakan prakarsa penguatan UKM yang disampaikan Indonesia untuk dijadikan salah satu tema KTT APEC di Bali telah mendapat respon yang positif dari seluruh peserta Small Medium Enterpises Working Grup atau pertemuan menteri UMKM se-Asia Pasific yang telah beberapa kali digelar.
Para delegasi yang hadir dalam forum menteri UKM se Asia Pasifik sepakat atas inisiatif Indonesia untuk meningkatkan jejaring bisnis pelaku usaha kecil dan menengah dengan konteks locally connected dan globally competitive.
“Bahkan seluruh anggota APEC sepakat untuk memasukkan pembahasan penguatan UKM pada setiap pertemuan tahunan APEC,” kata Firmanzah seperti dilansir Tribunnews dari lama khusus Setkab.
Dengan memasukkan tema penguatan UKM pada pertemuan APEC, kata Firmanzah, Indonesia berharap para pelaku UKM khususnya di negara-negara berkembang dapat memanfaatkan dengan optimal akses pasar dan sumber pembiayaan yang tersedia di kawasan Asia Pasifik.
Indonesia juga mendorong forum kerja sama APEC untuk senantiasa memberi ruang dan lingkungan bisnis yang kondusif bagi para pelaku UKM.
“Dengan mendorong penguatan UKM, target pembangunan yang berkeadilan dan merata dapat terus tingkatkan sehingga akan memperkuat kesiapan negara-negara APEC menghadapi keterbukaan pasar di 2020,” jelas Firmanzah.
Hingga saat ini, sektor UKM merupakan pelaku usaha terbesar dari sisi jumlah unit usaha yang mencapai 99 persen dari total pelaku usaha nasional pada tahun 2012. Sebanyak 54.559 unit usaha atau 98,82 persen di antaranya merupakan usaha mikro dengan aset maksimal Rp 50 juta dan omzet per tahun maksimal Rp 300 juta.
Kontribusi UMKM terhadap penciptaan PDB (produk domestik bruto) nasional menurut harga berlaku, papar Firmanzah, tercatat mencapai 57 persen. Sisanya dikontribusikan oleh usaha besar mencapai 43 persen.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2009-2012 rata-rata 5,9 persen dengan inflasi yang terkendali merupakan salah satu katalisator pengembangan sektor UKM selama ini,” katanya.