Mobil Murah Harus Siap Bersaing Untuk Perdagangan Bebas di Asia
Tanpa mobil LCGC, pasar otomotif Indonesia akan terus dibanjiri oleh mobil-mobil produksi luar negeri
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan mobil LCGC (low cost green car/mobil murah) siap menjadi salah satu produk yang diunggulkan dalam negeri. Hal ini menurut MS Hidayat menunjukan mobil LCGC bisa bersaing dengan produk luar negeri saat perdagangan bebas di Asean tahun 2015 nanti.
MS Hidayat menjelaskan tanpa mobil LCGC, pasar otomotif Indonesia akan terus dibanjiri oleh mobil-mobil produksi luar negeri.
"Sehingga apabila kita tidak memenuhi permintaan masyarakat dengan produk sejenis dari dalam negeri, maka akan terjadi banjir impor kendaraan jenis tersebut," ujar MS Hidayat.
MS Hidayat mengungkapkan situasi Free Trade Area Regional, membutuhkan industri otomotif sebagai salah satu garda depan memajukan perekonomian Indonesia. Kehadiran mobil LCGC menurut MS Hidayat harus bisa memenuhi kebutuhan tersebut.
"Industri otomotif dituntut untuk selalu berinovasi menciptakan kendaraan hemat energi dan harga terjangkau untuk keperluan pasar domestik dan ekspor," ungkap MS Hidayat.
Mantan Ketua Kadin itu juga mengatakan negara lain dalam regional FTA seperti Thailand, Malaysia, China, Jepang, dan Korea telah memproduksi mobil sejenis Low Cost and Green Car (LCGC). Jika mobil LCGC dari dalam negeri tidak memenuhi persyaratan minimum, makan mobil LCGC dari luar negeri siap menggantikan yang ada di Indonesia.
"Peluang pasar bebas haruslah kita manfaatkan pula, sehingga produk otomotif yang dibuat di dalam negeri tersebut haruslah mampu di ekspor. Untuk dapat menembus pasar ekspor, maka kualitas minimum tertentu dari produk otomotif LCGC harus dipenuhi," papar MS Hidayat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.