Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jamu akan Dipromosikan di APEC

Indonesia akan mempromosikan jamu dan pengobatan alternatif dalam KTT APEC yang akan dihelat di Bali, pada Oktober 2013.

Editor: Sanusi
zoom-in Jamu akan Dipromosikan di APEC
TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO
Salah satu produk milih stand pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan saat berpartisipasi menyemarakkan Batam Expo 2012 yang diselenggarakan di Gedung Sumatra Convention Centre, Kamis (3/5). Acara yang berlangsung mulai 3 sampai 6 mei 2012 ini diikuti beberapa perwakilan dari provinsi di Indonesia. (TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia akan mempromosikan jamu dan pengobatan alternatif dalam KTT APEC yang akan dihelat di Bali, pada Oktober 2013.

"Salah satu yang Alhamdulillah masuk di APEC, ini perjuangan panjang, adalah development of medicinal plant and tradisional medicine. Ini sebenarnya adalah jamu. Kita promosikan jamu di APEC. Bahasa Jawanya jadi keren," ungkap Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi di kantornya, di Jakarta, pada Jumat (27/9/2013).

Bayu mengatakan, saat ini pengobatan yang diterima di negara anggota APEC masih berbasis medik, yang dikenal dengan istilah pharmateucal based. Padahal, banyak diantara 21 negara anggota APEC yang memiliki pengobatan alternatif berupa jamu-jamu tradisional yang sifatnya preventif, atau mencegah penyakit.

Beberapa diantara negara anggota APEC yang memiliki pengobatan alternatif adalah China, Thailand, Malaysia, dan Korea. Bayu mengatakan, untuk produk, seperti jamu, relatif lebih mudah diterima dan mendapat apresiasi, seperti jahe, temulawak, atau ginseng dari Korea yang memang sudah terkenal di antara negara anggota.

"Kita ingin supaya itu diakui. Tidak menggantikan medical tapi diakui, sebagai upaya menjaga kesehatan," imbuhnya.

Dalam pertemuan di APEC nanti, akan perwakilan dari negara anggota akan menyamakan pemahaman tentang pengobatan alternatif dan tradisional, sehingga ada standardisasi.

"Dari situ (kalau disepakati) konsekuensinya ya perdagangan. Dengan demikian kita bisa jualan," pungkasnya.(Estu Suryowati/Kompas.com)

Berita Rekomendasi
Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas