Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Presiden SBY Sebut Dapat Kabar Baik dari BPS

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut telah mendapat kabar baik dari Badan Pusat Statistik (BPS

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Presiden SBY Sebut Dapat Kabar Baik dari BPS
Istimewa
Presiden SBY 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut telah mendapat kabar baik dari Badan Pusat Statistik (BPS). Kabar baik itu berupa terjadinya deflasi (penurunan tingkat peredaran uang) pada bulan September 2013 sebesar 0,35 persen.

Selain itu, BPS mencatat neraca dagang Indonesia pada periode Agustus 2013 akhirnya mengalami surplus sebesar USD135,4 juta. Padahal, Juli 2013 mengalami defisit sebesar USD2,31 miliar.

"Saya menerima berita SMS (pesan singkat) dari kepala BPS (Suryamin), hadir hari ini. Baik, ya ada good news, nanti akan dijelaskan sendiri kepada beliau," ungkap Presiden dalam pengantarnya pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (1/10/2013).

Karena itu, presiden mengajak seluruh anggota kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, untuk tidak menyia-nyiakan momentum positif ini agar bisa terus dijaga, dan dilanjutkan lebih baik lagi kedepannya.

"Insya Allah upaya untuk mengelola ekonomi kita yang sedang mengalami tekanan akan bisa berhasil lebih baik lagi," ucap SBY.

Presiden menyebut jika ada program yang tidak mencapai sasaran, ada kemungkinan implementasi yang dilakukan belum baik. SBY juga menyebut jika program yang telah berjalan belum juga mencapai sasaran, ada kemungkinan pula opsi atau solusi itu memang kurang bisa menyelesaikan permasalahan.

"Oleh karena itu kita harus bekerja terus menerus untuk mengatasi persoalan ini. Dan saya ingatkan sekali lagi saudara-saudara, agar semuanya berkonsentrasi untuk bersama-sama mengatasi permasalahan perekonomian yang kita hadapi sekarang ini," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Presiden menegaskan tekanan atau gejolak perekonomian yang terjadi ini tidak seluruhnya akibat faktor domestik. Tetapi sebagian juga bagian dari permasalahan dunia.

"Oleh karena itu, solusinya ya dua, satu apa yang bisa kita lakukan secara domestik, kemudian apa pula yang harus kita kerjasamakan dengan negara-negara sahabat, dengan komunitas internasional, baik di kawasan maupun pada tingkat global," katanya.

Untuk itu, presiden menyebut akan memantau perkembangan situasi perekonomian Indonesia dan dunia. SBY mengingatkan, tidak semua masalah menjadi tugas dan kewajiban pemerintah. Ia menegaskan, semua lembaga negara juga ikut bertanggungjawab.

"Oleh karena itu kita perlu berkolaborasi, bekerjasama agar hasilnya lebih baik untuk rakyat kita. Pendek kata, saudara-saudara, mari dengan cerdas, tekun dan terus menerus, kita mengamati apa yang ada di negeri kita sendiri dan di dunia, agar langkah yang kita lakukan terus menerus itu bisa berhasil dengan baik, efektif, dan mencapai sasarannya," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas