'Government Shutdown' tak Pengaruhi Pergerakan IHSG
Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 29,7 basis poin, kemarin, didukung sentimen positif dari data internal.
Penulis: Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Purwoko Sartono, Research Analyst PT Panin Sekuritas Tbk menuturkan, penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 29,7 basis poin, kemarin, didukung sentimen positif dari data internal.
Terutama, oleh pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) terkait data deflasi serta neraca perdagangan, yang di luar ekspektasi tercatat positif.
"Ini membuat berita dari Amerika Serikat (AS), yaitu 'government shutdown' karena masih belum tercapainya kesepakatan anggaran, tidak terlalu banyak memengaruhi IHSG," katanya di Jakarta, Rabu (2/10/2013).
Government shutdown terjadi ketika pemerintah tidak dapat membiayai layanan publik yang biayanya diambil dari APBN, sehingga pekerja layanan publik juga akan dirumahkan sementara.
Government shutdown kali ini merupakan yang ke-17 terjadi di AS. Dampaknya tidak terlalu signifikan terhadap pasar finansial AS, meski akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi AS, tergantung dari berapa lama shutdown terjadi.
"Hari ini kami proyeksikan IHSG akan bergerak mixed/sideways dengan kecenderungan positif. Kisaran support-resistance 4.289-4.400," tutur Purwoko.
Sementara, Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities memerediksi, IHSG pada perdagangan hari ini berada di support 4.300-4.325 dan resistance 4.368-4.387.
Sentimen positif akan datang melalui laju bursa saham Eropa, yang hingga kini mencoba menguat tipis, di mana pelaku pasar terimbas rilis data-data dari Cina dan Jepang.
Di sisi lain, adanya rilis kenaikan manufacturing PMI di sejumlah wilayah zona Euro. diharapkan mampu mengerek pergerakan bursa global. (*)