REI Jabar Ragu Bisa Bangun 40.000 Rumah Murah
Kekhawatiran REI Jabar lantaran harga bahan-bahan bangunan yang terus naik. Ia menyebutkan harga besi naik sekitar 10 persen
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Real Estate Indonesia (REI) Jabar, khawatir pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tak mencapai 60 persen dari total target sepanjang 2013.
"Saya khawatir, tidak sampai 40.000 rumah MBR yang terbangun hingga akhir Desember ini," ujar Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Jabar, Yana Mulyana.
Kekhawatiran REI Jabar lantaran harga bahan-bahan bangunan yang terus naik. Ia menyebutkan harga besi naik sekitar 10 persen sedangkan harga semen meningkat berkisar antara 15-17 persen. Selain itu, ucapnya, harga batu bata pun meningkat.
"Belum lagi kesulitan untuk mencari lahan murah lantaran Teman-teman (pengembang) harus menjual rumah MBR dengan harga yang tetap Rp 88 juta," katanya.
Menurut Yana, situasi ekonomi yang tidak stabil pun turut membuat para pengembang enggan berinvestasi. "Orang-orang yang punya uang pilih untuk menahan dulu (uangnya)," ujar Yana. Namun, ucapnya, masih tersisa harapan dari para pengembang yang memiliki lahan-lahan kosong dengan pembelian murah pada tahun-tahun sebelumnya. Ada asa untuk "subsidi silang".
"Ada beberapa teman yang memiliki lahan sisa yang dulunya dibeli murah. Mereka bisa membangun rumah MBR di situ. Harga tanah yang murah itu menutupi harga material bangunan yang mahal," ujarnya.
Menurutnya, REI Jabar membutuhkan dukungan dari pemerintah agar tetap bisa membangun rumah MBR. Bentuk dukungan bisa berupa pembangunan infrastruktur seperti jalan, listrik, dan air. "Selain itu, pemerintah juga bisa membantu melalui kelancaran proses perizinan," kata Yana.
Padahal, pada medio September lalu, Yana mengatakan REI masih sanggup membangun total 40.000 rumah MBR hingga akhir tahun ini atau 67 persen dari target 60.000 unit selama 2013. Target pembangunan rumah MBR itu sempat dikoreksi dari 80.000 unit.
Pemilik toko besi di Jalan Bogor, Kota Bandung, H Oman, mengatakan ada kenaikan harga besi pekan lalu. Baik besi dengan ukuran 8, 10, maupun 12 milimeter rata-rata mengalami kenaikan harga Rp 200 per kilogram. "Kalau tiap batang (12 meter), naik sekitar Rp 2.000," kata Oman ketika ditemui Tribun, kemarin.
Oman mencontohkan harga per batang besi berukuran 12 milimeter naik dari Rp 86.000 menjadi Rp 88.000. Besi yang dirangkai menjadi rangka beton dijual Rp 11.000 per kilogram atau naik Rp 500 daripada harga sebelumnya. Pria itu menyatakan kenaikan harga besi merupakan kali kedua dalam kurun waktu dua bulan terakhir dengan nilai yang relatif sama. (tom)