Pembiayaan Multifinance Mulai Melemah
Pembiayaan yang disalurkan sejumlah multifinance kini sedang melemah
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Hendri Dede Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Pembiayaan yang disalurkan sejumlah multifinance kini sedang melemah. Hal itu terlihat dari belum tercapainya target penjualan di sejumlah showroom leasing.
Surya, Head Marketing Columbus Kota Jambi mengungkapkan penurunan permintaan konsumen terlihat utamanya seusai Lebaran. Ia menduga, melemahnya harga komoditas kelapa sawit dan karet turut memberi andil.
"Omzet bulan ini masih di angka Rp 1,3 miliar dari target Rp 3 miliar untuk empat showroom kita di Simpang Mangga, WTC, Sungai Bahar dan Merlung. Tetapi biasanya tren penjualan meningkat di akhir tahun," ujarnya kepada Tribun Jambi (Tribunnews.com Network), Selasa (29/10/2013).
Dia bilang dalam sehari nominal yang diterima minimal Rp 100 juta, dengan total pengajuan kredit sekitar 50 konsumen.
Surya mengatakan, Columbus yang focus pada penjualan secara kredit menawarkan kredit dengan angsuran mulai dari Rp 50 ribu sampai Rp 2 juta per bulan sesuai produk yang jadi pilihan konsumen. Dalam meningkatkan penjualan pihaknya memberikan promo undian berhadiah berupa sepeda motor, dan barang elektronik lainnya yang diundi pada 25 Desember 2013.
Head Marketing di Buana Cash dan Kredit, Suryadi mengatakan minat masyarakat terhadap elektronik dan furnitur cukup tinggi. Tetapi semakin banyaknya kompetitor sedikit banyak hal itu berpengaruh.
"Persaingan kompetitor lebih tinggi, ada yang hanya KTP dan tanpa DP sudah sudah bisa kredit. Kalau kita agak ketat sesuai SOP (standar operasional perusahaan) dengan kecepatan survei, pengadaan barang, dan syarat-syarat kredit," tambahnya.
Suryadi mengatakan, Buana Kredit lebih fokus ke penjualan elekronik yang rata-rata 80 sampai 100 konsumen per bulan. Buana sebenarnya memberikan kredit tanpa uang muka untuk beberapa produk dengan bunga 3 persen sampai 3,5 persen tetap hingga seleseai kredit.
Dalam pemasarannya Buana Kredit menyasar pegawai hingga ke petani di daerah.
"Target penjualan per bulan Rp 300 juta hitungan cash dari tiga outlet, dan bulan ini baru Rp 230 juta. Kita main ke pinggiran seperti petani karet dan sawit. Jadi kalau harga karet sawit turun otomatis bisa macet," ungkapnya.
Nia, Marketing Bintang Berlian mengatakan pengajuan kredit di tempatnya beberapa bulan ini menurun.
"Target marketing baru 73 persen, jadi tinggal 27 persen," ungkapnya. Menurutnya penurunan penjualan terjadi setelah Lebaran. (hdp)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.