ASAKI: Permintaan Buruh Tidak Rasional
Ketua Asosiasi Pengusaha Keramik Indonesia (ASAKI), Elisa Sinaga menilai tuntutan buruh untuk kenaikan upah tidak rasional.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Asosiasi Pengusaha Keramik Indonesia (ASAKI), Elisa Sinaga menilai tuntutan buruh untuk kenaikan upah tidak rasional. Pasalnya dalam tuntutan tersebut, para buruh ingin ada pemerataan upah, dalam hal ini upah buruh di seluruh daerah harus sama dengan buruh di Jakarta.
"Ketimpangan biaya tenaga kerja terlalu jauh," ujar Elisa dihubungi tribunnews.com, Rabu (31/10/2013)
Elisa menjelaskan upah buruh di wilayah Jawa Tengah sudah mencapai Rp 1,2 juta. Upah tersebut sudah memenuhi standar hidup layak. "Buruh jangan melihat di Jakarta, buruh Cilacap Rp 1,2 juta sudah sangat tinggi, kalau mau upah kaya di Jakarta bisa naik dua kali lipat," jelas Elisa.
Lebih lanjut Elisa mengatakan, dengan perbedaan upah buruh, bisa meningkatkan perekonomian dan pemerataan kesejahteraan di masing-masing daerah. Jika upah buruh semua provinsi dan kabupaten sama, akan mengurangi lapangan kerja dan investasi.
"Ini harus disikapi, harus ada pemerataan ekonomi di beberapa daerah," papar Elisa.