Mobilio Mulai Ramai Diinden Konsumen Jabodetabek
Mobil multi-purpose (MPV) paling anyar dari Honda, Mobilio, mulai ramai diinden calon konsumen, warga Jabodetabek.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sejak resmi diperkenalkan kepada masyarakat di ajang pameran otomotif Indonesia International Motor Show 2013 bulan September lalu, mobil multi-purpose (MPV) paling anyar dari Honda, Mobilio, mulai ramai diinden calon konsumen, warga Jabodetabek.
Daya Hansten, Chief Marketing & Promotion Honda Jakarta Center, main dealer Honda wilayah Jabodetabek mengatakan, sampai saat ini sudah banyak inden yang masuk. "Data yang saya terima, secara nasional sudah mencapai 5000 unit. Untuk inden di Jabodetabek juga cukup banyak, tapi saya belum cek angka detilnya," kata Daya Hansten di sela aktivitas sosialisasi fitur-fitur keselamatan mobi Honda 'Smart Drive with Honda' di Mal Puri Indah, Jakarta Barat, Sabtu (9/11/2013).
Mobilio merupakan MPV low pertama dari Honda yang dirancang untuk Indonesia setelah melalui riset panjang ke kalangan konsumen di Indonesia untuk mengetahui minat konsumen tentang mobil MPV yang ideal. Mobil bonnet ini dirancang mampu mengangkut tujuh penumpang dan bermesin 1.500cc.
Daya menjelaskan, selain Mobilio, konsumen juga mulai ramai menginden Brio Satya, mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) jenis city car dari Honda bermesin 1.200 cc yang dijual di harga Rp 100 jutaan. "Kami sudah terima inden sejak September lalu sebenarnya, dan antrenya juga cukup panjang," kata Daya Hansten tanpa menyebut angka detilnya.
Dia menjelaskan, meski dilepas di harga Rp 100 jutaan, Brio Satya tetap menyandang fitur keamanan dan keselamatan untuk pengemudi dan penumpangnya. Misalnya, kerangka bodi mobil tetap mengadopsi teknologi G-CON (G-Force Control Technology).
Ini adalah teknologi yag mengaplikasikan baja dengan regangan tinggi di beberapa area bodi panel mobil Honda.
Ditambah dengan batang pelindung baja di setiap pintu yang memungkinkan penumpang tercegah dari kejadian terjepit rangka mobil dan terhindar dari cedera parah saat terjadi kecelakaan.
"Teknologi G-CON bukan hanya untuk memberikan kenyamanan berkendara, tetapi juga merupakan bentuk komitmen Honda pada kelestarian lingkungan dan keselamatan pengendara, penumpang, dan semua orang yang menjadi pengguna jalan," ungkap Daya Hansten.
Dia menambahkan, hasil uji tabrakan keras dari depan menunjukkan, bagian hidung mobil Honda memang hancur. Tapi konstruksi kabin tetap utuh karena struktur rangka G-CON mampu menyerap dan mendistribusikan energi benturan sehingga meminimalisir penumpang dan pengemudi dari efek cedera akibat kecelakaan.
"Brio ini mobill yang menarik, karena dengan harga Rp 100 jutaan, konsumen sudah bisa mendapatkan fitur-fitur keselamatan yang sama seperti di sedan Honda Accord," imbuhnya.
Di segmen LCGC pasar otomotif Indonesia, Brio Satya bertarung melawan Agya dari Toyota, Ayla dari Daihatsu, Go dari Datsun, dan Wagon R dari Suzuki. Semua mobil LCGC ini bermain di range harga mulai Rp 70 jutaan sampai Rp 100 jutaan. (choirul arifin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.