Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

BI Rate Naik, Rupiah Melemah

Kenaikan BI rate sebesar 25 bps menjadi 7,50 bps belum berdampak baik untuk penguatan nilai tukar rupiah

Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Dewi Agustina
zoom-in BI Rate Naik, Rupiah Melemah
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Seorang petugas menata uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu yang sudah dikemas dalam kantung plastik masing-masing Rp 1 miliar yang akan dikirimkan ke sejumlah bank di Gedung Bank Indonesia (BI), Jalan Braga, Kota Bandung, Selasa (3/9/2013). Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan kembali suku bunga dengan acuan BI rate ke level 7 persen dari sebelumnya di angka 6,5 persen, menyusul melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Arif Wicaksono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kenaikan BI rate sebesar 25 bps menjadi 7,50 bps belum berdampak baik untuk penguatan nilai tukar rupiah.

Pada hari ini rupiah diprediksi masih alami pelemahan ketimbang sebelumnya.

Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, menuturkan pelemahan rupiah diakibatkan ulah pelaku pasar valas yang terus mengkhawatirkan merebaknya spekulasi tappering off stimulus The Fed sehingga berimbas negatif pada mata uang emerging market termasuk rupiah.

"Nilai tukar rupiah ditutup ke Rp 11.576 dari sebelumnya Rp 11.486 per dollar AS. Kami perkirakan pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp 11.625 hingga Rp 11.525 (kurs tengah BI). Kenaikan BI rate belum berpengaruh ke penguatan," tutur Reza di Jakarta, Rabu (13/11/2013).

Meskipun laju mata uang Euro bergerak menguat dibandingkan dollar AS seiring rilis beberapa data dari Jerman dan Italia yang cukup positif, belum dapat mengalahkan dominasi dollar AS terhadap mata uang emerging market.

Penguatan dollar AS didorong oleh keyakinan bahwa membaiknya perekonomian AS dengan dirilisnya data-data positif telah membuat pasar memiliki persepsi akan ketahanan ekonomi AS di tengah pengurangan stimulus. Sehingga membuat sentimen negatif bahwa tappering off akan cepat dilakukan pemerintah.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas