Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

BI Rate Naik, Industri Sulit Dapat Pinjaman

Industri akan semakin sulit mengakses modal karena mahalnya biaya pinjaman sebagai dampak naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia

Editor: Sanusi
zoom-in BI Rate Naik, Industri Sulit Dapat Pinjaman
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Aktivitas pelayanan di salah satu banking hall Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah Harta Insan Karimah (HIK) di Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Senin (23/9/2013). Meski kenaikan BI rate akan terasa di sektor pembiayaan Murabahah konsumer, namun bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) hal tersebut belum begitu signifikan terasa. Sementara dari catatan BI per Juli 2013, total aset Bank Perkreditan Syariah (BPRS) di Indonesia sebesar Rp 5,5 triliun. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Industri akan semakin sulit mengakses modal karena mahalnya biaya pinjaman sebagai dampak naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate). Kalangan industri bakal semakin sulit jelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015.

"Dengan melonjaknya BI Rate, maka industri akan kesulitan dalam mengakses modal karena mahalnya biaya pinjaman. Ekonomi kita terus bergerak melambat sementara di saat seperti ini kita membutuhkan pertumbuhan yang bisa diakselerasi lebih cepat lagi," ujar Gunawan Benjamin, Pengamat Ekonomi Sumut, Kamis (14/11/2013).

Ia mengatakan, pengendalian inflasi menjadi salah satu kunci penting selain pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan. Pengendalian inflasi tidak bisa dijalankan bila tanpa didukung prasarana fisik yang bisa menekan biaya transportasi. Sehingga infrastruktur menjadi pendukung terciptanya laju tekanan inflasi yang manageable.

"Inflasi tinggi hanya akan membuat suku bunga naik. Suku bunga yang tinggi akan menciptakan akses modal masyarakat ke sistem perbankan menjadi melemah. Dari suku bunga saja kita harus berhadapan dengan negara tetangga yang inflasinya relatif terkendali di kisaran 1.5 hingga 3 persen per tahun. Bila mengacu pada besaran bunga, maka apa yang bisa kita harapkan agar mampu bersaing dengan negara tetangga," ujarnya.

Senada dengan itu, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan IX Sumut dan Aceh mengimbau agar perbankan yang ada di Sumut dan Aceh segera berbenah diri menghadapi kompetisi MEA yang dimulai pada 2015.

Hari Utomo, Kepala BI Perwakilan IX Sumut dan Aceh mengatakan, persoalan yang selalu dihadapi adalah menghadapi poersaingan yang lebih kompetitif dengan arus yang lebih bebas dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN.

"Terlebih lagi dengan adanya potensi brain drain, di mana lebih bebasnya aliran tenaga kerja antar negara membuka kemungkinan kita kehilangan tenaga kerja terampil yang lebih memilih bekerja di negara ASEAN lainnya," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Untuk itu katanya perbankan di Sumut juga harus siap melatih SDM dan lainnya untuk menggenjot kinerjanya. Perlambatan pertumbuhan ekonomi Sumut memberikan dampak pada perlambatan kegiatan perbankan di Sumut.

Dia menyebutkan, pada triwulan III pada 2013, aset perbankan tumbuh 15,15 persen, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 9,65 persen, dan kredit 18,41 persen dibandingkan tahun lalu.

"Masih cukup baiknya kinerja perbankan tersebut memberikan nilai tambah pada pertumbuhan sektor keuangan sebesar 10,26 persen pada triwulan ke tiga ditahun 2013," katanya.

Perekonomian di Sumut pada triwulan III 2013 tumbuh sebesar 5,95 persen jika dibanding tahun 2012. Pertumbuhan ini, kata Hari Utomo, lebih rendah dibanding tahun lalu pada periode yang sama yakni mencapai 6,28 persen.

Begitupula jika dibandingkan pada 2011 pada triwulan yang sama 6,78 persen.

Aktivitas konsumsi dan realisasi investasi menjadi penopang kuat pertumbuhan ini selain sektor pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan serta perdagangan. Penopang lainnya sektor hotel dan restoran, walau sumber utama Sumut masih berasal dari pertanian, industri perdagangan, dan hotel.(abe)

Tags:
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas