Ekonom: Kenaikan BI Rate Timbulkan Efek Negatif
Keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga (BI Rate) menjadi 7,5 bps lebih lebih banyak menimbulkan efek negatif.
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga (BI Rate) menjadi 7,5 bps lebih lebih banyak menimbulkan efek negatif. Untuk menekan defisit transaksi berjalan lebih baik dilakukan BI dengan menekan pertumbuhan impor.
"Ketimbang menaikkan BI Rate, lebih baik memang disasar ke segmennya misalkan segmen apa yang dilarang bertumbuh karena mendorong defisit transaksi berjalan," jelas Anton Gunawan, ekonom Bank Danamon di Jakarta, kemarin.
Anton menilai, kenaikan BI Rate akan menghambat pertumbuhan ekonomi. Padahal, dari sisi kebijakan BI hanya mau menekan defisit transaksi berjalan agar impor bahan bakunya tidak membengkak.
"BI kan hanya mau menekan defisit tapi dampaknya ke semuanya, pertumbuhan kredit Bank akan melambat, pertumbuhan ekonomi juga, lebih baik ditekankan jika pemerintah menaikkan pajak untuk impor ataupun menaikan Loan To Value (LTV) untuk bahan baku impor," katanya.