Gurih Laba dari Bisnis Ayam Goreng Tepung
Usaha ayam goreng bak jamur di musim hujan. Mulai dari skala gerobak di tepi jalan hingga gerai di mal.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usaha ayam goreng bak jamur di musim hujan. Mulai dari skala gerobak di tepi jalan hingga gerai di mal.
Kemitraan ayam goreng pun ikutan booming. Tawaran kemitraan terbaru datang dari PT Pangan Guna Sejahtera.
Perusahaan peternakan ayam potong di Bogor, Jawa Barat ini menawarkan kemitraan ayam goreng dan lele goreng tepung dengan merek D'Chile, singkatan chicken dan lele. Usaha ini sendiri baru berdiri sekitar enam bulan lalu.
Manajer Pemasaran PT Pangan Guna Sejahtera, Furkon Alkes mengatakan, keunggulan D'Chile antara lain bumbu racikannya yang berbeda dari pemain lain.
Menurutnya, D'Chile menyajikan menu dengan racikan bumbu yang bercita rasa pedas.
"Pokoknya bumbu jelas beda dari yang lain. Kami juga sudah mematenkan bumbu ini," ujar Furkon.
D'Chile sengaja menyertakan lele sebagai menu tambahan. Selain sebagai inovasi produk, juga bisa menggaet pasar lebih luas. Sejak berdiri, Pangan Guna Sejahtera langsung menawarkan kemitraan atas usaha ini. Saat ini total gerai D'Chile sudah ada 31 yang tersebar di daerah seperti Jakarta, Bekasi, Bogor dan Tangerang. Semua gerai tersebut milik mitra.
Pangan Guna hanya fokus memasok bahan baku ayam dan bumbu kepada mitra. Mitra sendiri wajib membeli pasokan ayam dan bumbu dari pusat.
Furkon beralasan, mitra wajib melakukan pembelian ke pusat karena ia harus memastikan kualitas rasa produk yang dijual oleh mitranya sama dengan ayam yang ia jual.
Dalam kerjasama ini, investasi yang ditawarkan untuk satu gerai D'Chile sejumlah Rp 10 juta. Mitra akan mendapat satu set booth lengkap, peralatan masak, bahan baku awal yang terdiri dari 15 ekor ayam, lele 5 kilogram (kg) lele dan 6 kg tepung.
"Satu ekor ayam bisa dibagi menjadi sembilan potong bagian," ujarnya.
Seporsi ayam goreng tepung dijual ke konsumen seharga Rp 8.000. Sedangkan harga satu seporsi lele goreng tepung Rp 7.000. Mitra sendiri diharapkan bisa meraup omzet Rp 24 juta per bulan. Dengan proyeksi laba bersih sekitar 22,5 persen, mitra diperkirakan balik modal dalam dua hingga tiga bulan.
"Paling cepat satu bulan mitra sudah balik modal," katanya. (Noor Muhammad Falih)