Surplus Neraca Perdagangan Jadi Stimulus Positif IHSG
Surplus neraca perdagangan pada Oktober 2013 sebesar 42,4 Juta dolar AS memberikan amunisi baru pada pergerakan Indeks Harga Saham
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Surplus neraca perdagangan pada Oktober 2013 sebesar 42,4 Juta dolar AS memberikan amunisi baru pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Surplus ini diprediksi akan menjadi katalis positif pada perdagangan hari ini (3/12/2013).
"Data positif datang dari rilis neraca perdagangan yang ternyata surplus memberikan dampak positif pada bulan sebelumnya terjadi defisit," kata Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, di Jakarta, Selasa (3/12/2013)
Pelaku pasar pun memanfaatkan sentimen positif tersebut untuk kembali masuk meskipun laju bursa saham Asia tampak variatif cenderung melemah tipis. Pada penutupan kemarin IHSG berhasil bertengger pada level 4.321,98 atau alami penguataan sebesar 65,541 bps atau 54 persen.
Pergerakan IHSG berhasil melompati laju bursa saham Asia variatif cenderung melemah seiring penurunan saham-saham produsen minyak pascasentimen pelemahan harga kontrak minyak karena merespon kenaikan cadangan minyak AS.
Adanya rilis positif kenaikan manufacturing production dan retail sales Korsel yang dibarengi rilis kenaikan tipis manufacturing PMI Jepang belum cukup dapat menopang kenaikan bursa saham Asia karena terhalangi oleh rilis rendahnya household spending dan inflasi Jepang.
Tidak adanya data-data yang dirilis membuat pelaku pasar kembali menahan diri sambil menunggu rilis data-data ekonomi yang akan dirilis pekan depan. Pelaku pasar diperkirakan juga akan bergerak jika ada kepastian akan jadi tidaknya tappering off yang mulai diberlakukan pada Desember 2013 nanti.