Sukses Panen Jagung di Lahan Eks Pertambangan
Asosiasi Industri Sabut Kelapa Indonesia (AISKI) sukses melakukan uji coba penanaman jagung di lahan bekas
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Asosiasi Industri Sabut Kelapa Indonesia (AISKI) sukses melakukan uji coba penanaman jagung di lahan bekas tambang bauksit di Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Hanya mengandalkan serbuk sabut kelapa (coco peat), AISKI sukses panen jagung di lahan yang tadinya sulit ditanami tumbuhan.
Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan AISKI, Ady Indra Pawennari, Kamis (2/1/2014), mengungkapkan penggunaan rekayasa sabut kelapa untuk meningkatkan produktivitas lahan kritis dan lahan pasca tambang dipopulerkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) beberapa tahun lalu.
“Khusus untuk penanaman jagung dengan rekayasa sabut kelapa di lahan pasca tambang bauksit, baru pertama kali diujicoba di Tanjungpinang. Selama ini yang menjadi fokus perhatian BPPT adalah tanaman hutan atau tanaman penghijauan di lahan kritis dan lahan pasca tambang,” jelasnya, Kamis (2/1/2014).
Menurut Ady, ujicoba penanaman jagung di lahan bekas penambangan bauksit ini terlaksana atas prakarsa Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah dan dukungan perusahaan pertambangan bauksit di Tanjungpinang PT Lobindo Nusa Persada.
“Awalnya, saya usulkan revegetasi lahan pasca tambang bauksit di Tanjungpinang dengan tanaman kayu sengon. Namun, oleh Walikota Tanjungpinang disarankan ujicobanya dengan tanaman penghasil bahan pangan, seperti jagung atau singkong. Alhamdulillah, saya pilih jagung dan hasilnya luar biasa,” papar Ady.
Ady menambahkan, sifat serbuk sabut kelapa yang mudah menyerap dan menyimpan air sangat membantu kinerja pertumbuhan tanaman di lahan pasca tambang bauksit. Sifat lain dari coco peat, lanjutnya, adalah ia memiliki pori-pori yang memudahkan pertukaran udara, dan masuknya sinar matahari. Kandungan trichoderma molds-nya, sejenis enzim dari jamur, dapat mengurangi penyakit dalam tanah dan menjaga tanah tetap gembur dan subur.
Di dalam coco peat juga terkandung unsur-unsur hara dari alam yang sangat dibutuhkan tanaman, berupa Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Kalium (K), Natrium (Na) dan Fospor (P). “Jadi, coco peat ini manfaatnya cukup banyak. Ia juga dapat mengurangi pemborosan penggunaan pupuk dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap keracunan logam berat,” katanya.*
Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan ujicoba penanaman jagung yang dilakukan Asosiasi Industri Sabut Kelapa Indonesia (AISKI) di lahan pasca tambang bauksit di Sungai Tocha, Kelurahan Dompak, Kecamatan Bukit Bestari, Tanjungpinang.
"Hari ini kita bisa panen jagung di lahan kritis pasca tambang bauksit. Ini prestasi yang luar biasa dan bisa menjadi inspirasi buat kita semua,” ungkap Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah di sela-sela panen jagung di lahan pasca tambang bauksit di Tanjungpinang, Kamis (2/1/2014).
Menurut Lis, ribuan hektar lahan kritis dan lahan pasca tambang bauksit di Kota Tanjungpinang akan sangat bermanfaat jika bisa diolah menjadi lahan produktif penghasil jagung atau bahan pangan lainnya. Apalagi komoditas jagung ini tak perlu menunggu waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan hasilnya.
“Keberhasilan ujicoba ini segera kita kembangkan. Saya akan minta perusahaan - perusahan tambang bauksit yang ada di daerah ini untuk segera melakukan revegetasi di lahan – lahan pasca tambangnya dengan menggunakan teknologi rekayasa sabut kelapa ini,” ujarnya.