Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rieke: Saat Untung Pertamina Cenderung Diam

Salah seorang anggota Komisi IX DPR, Rieke Diah Pitaloka mempertanyakan alasan dibalik kenaikan harga gas LPG

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Rieke: Saat Untung Pertamina Cenderung Diam
/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Politisi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah seorang anggota Komisi IX DPR, Rieke Diah Pitaloka mempertanyakan alasan dibalik kenaikan harga gas LPG. "Yang jadi pertanyaan kalau memang Pertamina rugi apakah rakyat yang salah?" kata Rieke dalam pesan tertulisnya, Minggu (5/1/2014).

Rieke mengatakan mengapa rakyat selalu mendengar keluhan kerugian dari Pertamina, padahal, dalam keadaan untung, Pertamina cenderung diam. "Ketika Pertamina untung tak ada pengumuman kepada Rakyat. Lalu, tak pernah pula ada kebijakan penurunan harga LPG ketika Pertamina untung. Atau Pertamina rugi terus?" ujarnya.

Selain itu, politisi dari PDI Perjuangan itu juga menangkap ada sinyalemen ketidakberesan dari Pertamina baik dari segi manajemen maupun pengelolaan keuangan negara.

"Sudah jadi rahasia umum jajaran direksi dan komisaris BUMN, termasuk Pertamina adalah pihak-pihak yg mendapatkan bagian keuntungan besar setiap tahun, dimana pertanggungjawaban mereka?" ucap Rieke.

Oleh karenanya, Rieke menuntut adanya pembenahan dari segi manajemen Pertamina, sekaligus mendesak KPK untuk menyelidiki penyebab kerugian yang sesungguhnya dari perusahaan BUMN besutan Karen Agustiawan tersebut.

"Hal-hal yg tidak efisien dalam tubuh Pertamina harus segera dibenahi, sindikat mafia migas harus diakhiri. KPK harus turun tangan menyelidiki penyebab kerugian yg sesusungguhnya. Jangan sampai keputusan kenaikan harga LPG di awal tahun ini lagi-lagi berbau 'bancakan untuk dana politik'," tutupnya.

Berita Rekomendasi
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas