Menteri BUMN Tidak Merasa Jadi Kambing Hitam
Dahlan Iskan merasa bangga telah mengakui kesalahannya mengizinkan PT Pertamina menaikkan harga Elpiji 12 kilogram.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan merasa bangga telah mengakui kesalahannya mengizinkan PT Pertamina (persero) menaikkan harga Elpiji 12 kilogram.
Sebagai Menteri BUMN, Dahlan ingin memberi contoh pemimpin yang baik seperti apa. "Pemimpin yang baik itu belum tentu bapak yang baik. Ini prinsip dan bapak yang baik belum tentu bisa jadi pemimpin yang baik," ujar Dahlan Iskan, Selasa (7/1/2014).
Dahlan pun mengaku tak merasa menjadi kambing hitam dalam kebijakan Pertamina menaikkan harga Elpiji 12 kg. Menurut Dahlan pemimpin yang baik tak boleh merasa dipersalahkan dengan adanya kebijakan yang diambil Pertamina melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
"Pemimpin yang baik nggak boleh merasa seperti kambing hitam," papar Dahlan.
Dahlan menegaskan, sebagai pemimpin yang baik, ia rela dihujat oleh masyarakat. Karena hal itu Dahlan mengaku siap pasang badan untuk negara. "Kan harus ada yang berani pasang badan," ungkap Dahlan.
Mantan Direktur Utama PT PLN itu sudah menganggap rakyat sebagai anak kandungnya sendiri. Dahlan pun ingin menjadi bapak yang baik untuk anak-anaknya dalam hal ini semua masyarakat yang merasakan beban akibat kenaikan harga Elpiji 12 kilogram.
"Saya anggap anak itu rakyat, ada yang nakal ada yg manja, ada yang rasional, ada yang ingin mau maju, ada yang malas, ada yang rajin," ungkap Dahlan.